> >

Zelensky Tegaskan Ukraina Siap Dialog, tetapi Tak Akan Menyerah

Krisis rusia ukraina | 8 Maret 2022, 22:40 WIB
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky. Zelensky menegaskan pihak Ukraina siap berdialog untuk mengakhiri konflik, tetapi tidak akan menyerah kepada Rusia. (Sumber: Ukrainian Presidential Press Office via AP)

KIEV, KOMPAS.TV - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky sekali lagi meminta dialog dengan Presiden Rusia Vladimir Putin untuk menghentikan konflik milter di Ukraina.

Ia mengaku Kiev selalu siap untuk berunding dan berkompromi.

Akan tetapi, Zelensky menegaskan pihaknya tidak akan menyerah atau memenuhi secara mentah semua tuntutan Rusia.

Moskow diketahui mengajukan tuntutan berat untuk Ukraina, antara lain mengubah konstitusi dan mengakui kemerdekaan pemberontak Luhansk dan Donetsk.

“Pertama-tama, saya siap untuk dialog, tetapi kami tidak siap untuk menyerah,” kata Zelensky dalam wawancara dengan kanal televisi ABC News sebagaimana dikutip Interfax, Selasa (8/3/2022).

Zelensky juga mengkritik sikap NATO selama invasi Rusia ke Ukraina. Ia mengaku sudah “tidak tertarik” dengan wacana bergabungnya Ukraina ke aliansi militer tersebut.

Baca Juga: Ukraina Sudah Siapkan Rencana apabila Presiden Zelenskyy Tewas Terbunuh oleh Rusia

“Ini bukan tentang saya. Ini tentang rakyat yang memilih saya. Terkait NATO, saya sudah tidak tertarik dengan isu itu setelah kami sadar bahwa NATO tidak siap menerima Ukraina,” kata Zelensky.

“Aliansi itu takut akan konfrontasi atau hal-hal yang berlawanan dengan Federasi Rusia,” imbuhnya.

Zelensky menegaskan Ukraina tidak akan menjadi negara yang mesti “memohon-mohon” kepada Rusia.

“Saya tidak akan menjadi presiden seperti itu,” tegasnya.

Rusia terus menggempur kota-kota Ukraina sejak awal invasi pada 24 Februari lalu. Kedua pihak telah berunding tiga kali, tetapi tidak menghasilkan kesepakatan berarti.

Zelensky mengaku pihaknya siap berkompromi tentang republik separatis di timur Ukraina serta wilayah Krimea yang dianeksasi Rusia.

“Saya bicara tentang jaminan keamanan. Saya pikir kita bisa bicara dan berkompromi atas sejumlah hal tentang teritori yang sementara ini diduduki (Krimea) dan republik yang tidak diakui (Donetsk dan Luhansk), yang mana tidak diakui siapa pun kecuali Federasi Rusia,” kata Zelensky.

“Apa yang harus dilakukan adalah Putin mulai bicara, memulai dialog, daripada tinggal dalam balon informasi tanpa oksigen. Saya pikir di situlah dia berada,” pungkas Zelensky.

Baca Juga: Ukraina Klaim Kembali Tewaskan Jenderal Lapangan Rusia, Kali Ini Mayjen Vitaly Gerasimov


 

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV


TERBARU