> >

Rusia Ancam AS-Eropa: Harga Minyak Meroket 300 Dollar AS/Barel, Pasokan Gas Dipotong

Krisis rusia ukraina | 8 Maret 2022, 08:56 WIB
Sebuah layar menunjukkan harga bahan bakar per liter di sebuah pompa bensin di Ebersburg dekat Fulda, Jerman 7 Maret 2022. Rusia mengingatkan AS dan Eropa risiko jika mereka jadi menerapkan larangan impor minyak dari Rusia. (Sumber: Antara )

MOSKOW, KOMPAS.TV - Rusia mengingatkan negara-negara Barat konsekuensi jika larangan impor minyak Rusia dilakukan. Yaitu, harga minyak mentah dunia akan meroket ke level 300 dollar AS per barel.

Rusia akan menutup pipa gas utama Rusia-Jerman seandainya sanksi tersebut jadi dilaksanakan.

"Sangat jelas bahwa penolakan terhadap minyak Rusia akan menyebabkan konsekuensi bencana bagi pasar global," kata Wakil Perdana Menteri Rusia Alexander Novak, seperti dikutip dari Antara, Selasa (8/3/2022).

"Lonjakan harga tidak dapat diprediksi. Itu akan menjadi 300 dolar AS per barel jika tidak lebih," katanya.

Baca Juga: AS-Eropa Bahas Larangan Impor Minyak Rusia, Harga Minyak Mentah Pecah Rekor Lagi

Menurut Novak, Eropa perlu waktu 1 tahun untuk memenuhi pasokan minyak yang selama ini berasal dari Rusia. Eropa juga harus membayar harga lebih mahal jika membeli minyak selain dari Rusia.

Ia menegaskan, Rusia tidak ambil pusing jika sanksi larangan impor minyak akhirnya diterapkan. Rusia siap mengalihkan produksi ke negara lain yang mau menerimanya.

"Politisi Eropa perlu secara jujur memperingatkan warga dan konsumen mereka tentang apa yang diharapkan," ujar Novak.

"Jika Anda ingin menolak pasokan energi dari Rusia, silakan. Kami siap untuk itu. Kami tahu ke mana kami bisa mengarahkan volume minyak," katanya.

Baca Juga: Samsung, Zara, dan PayPal Keluar dari Rusia, Susul Perusahaan Global Lainnya

Ia mengklaim, selama ini Rusia sudah memenuhi kewajibannya memasok 40 persen gas yang dibutuhkan Eropa. Tapi mereka juga bisa membalas aksi Jerman bulan lalu yang membekukan sertifikasi pipa gas Nord Stream 2.

Yaitu dengan menghentikan pasokan gas di pipa Nord Stream 1.

"Sehubungan dengan pengenaan larangan Nord Stream 2, kami memiliki hak untuk mengambil keputusan yang cocok dan memberlakukan embargo pada pemompaan gas melalui pipa gas Nord Stream 1," tutur Novak.

"Sejauh ini kami tidak mengambil keputusan seperti itu. Tetapi politisi Eropa dengan pernyataan dan tuduhan mereka terhadap Rusia mendorong kami ke arah itu," ujarnya.

Baca Juga: Presiden Ukraina Zelenskyy: Saya Tak Bersembunyi! Saya Bertahan di Kiev!

Saat ini, Amerika Serikat dan Eropa memang tengah membahas kemungkinan larangan impor minyak Rusia. Namun mereka harus memikirkan matang-matang risikonya, karena banyak negara yang bergantung pada migas Rusia.

Ditambah lagi, kenaikan harga minyak dunia akan berdampak semua negara yang mengandalkan minyak impor, bukan hanya dari Rusia. Efek domino lonjakan harga minyak juga akan membuat kenaikan harga barang dan jasa di seluruh dunia.

Penulis : Dina Karina Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Antara


TERBARU