Tentara Israel Bunuh Remaja Palestina, Mengaku Dilempar Bom Molotov Sebelum Lepaskan Tembakan
Kompas dunia | 7 Maret 2022, 06:52 WIBYERUSALEM, KOMPAS.TV - Tentara Israel telah membunuh seorang remaja Palestina di wilayah pendudukan Tepi Barat, Minggu (6/3/2022).
Tentara Israel mengungkapkan mereka dilempar bom molotov sebelum kemudian melepas tembakan ke arah sang remaja.
Menurut pernyataan tentara Israel, mereka beraksi untuk menghentikan serangan dengan menembak salah satu pelaku.
Mereka mengatakan tersangka tersebut tertembak dan kemudian tewas karena luka-luka.
Baca Juga: Korea Utara Mengakui Baru Uji Coba Satelit Mata-Mata, Barat Duga Peluncuran Roket Antarbenua
Tentara Israel juga menegaskan bahwa satu pelaku lainnya berhasil melarikan diri.
Dikutip dari France 24, Kementerian Kesehatan Palestina menegaskan bahwa remaja Palestina yang tewas itu adalah Yamen Jafal, 16 tahun.
Mereka mengonfirmasikan bahwa Jafal tewas setelah ditembak oleh tentara pendidikan.
Sejak 8 Februars, 9 warga Palestina tewas terbunuh di Tepi Barat.
Sebelum pagi di hari yang sama, pihak kepolisian Israel juga menembak mati seorang remaja Palestina setelah ia menusuk dan mencederai petugas polisi di Kota Tua Yerusalem.
Kementerian Kesehatan Palestina mengidentifikasinya sebagai Karim Jamal al-Qawasmi, 19 tahun.
Pihak kepolisian mengungkapkan Qawasmi mendekati seorang polisi yang bertugas di Gerbang Bab Huta, mengeluarkan pisau dan menusuknya.
Baca Juga: Bos Taliban Paling Misterius Muncul, Komandan Haqqani Network yang Kini Menteri Dalam Negeri
Mereka menambahkan pelaku kemudian ditembak dan kemudian dinyatakan tewas ditempar oleh petugas medis.
Kota Tua adalah bagian timur Yerusalem yang diduduki Israel, di mana Palestina mengakuinya sebagai Ibu Kota masa depan negara mereka.
Sedangkan pada 22 Februari, tentara Israel mengatakan telah menembak tersangka Palestina berusia 14 tahun di Al-Khader, area Betlehem.
Menurut tentara Israel, pemuda Palestina itu merupakan satu dari tiga tersangka yang melempar bom molotov kepada pengemudi yang lewat, dan membahayakan nyawa mereka.
Penulis : Haryo Jati Editor : Desy-Afrianti
Sumber : France24