Rusia Tak akan Lupa Bantuan Inggris ke Ukraina, Siapkan Tindakan Balasan
Krisis rusia ukraina | 6 Maret 2022, 18:25 WIBMOSKOW, KOMPAS.TV - Rusia mengancam Inggris karena telah membantu Ukraina, dengan memberikan sanksi kepada mereka.
Rusia mengungkapkan telah menyiapkan tindakan balasan kepada Inggris atas aksi negara itu.
Inggris dan sejumlah negara Barat telah memberikan sanksi ekonomi kepada Rusia, setelah yang bersangkutan menyerang Ukraina sejak pekan lalu.
Sanksi tersebut pun membuat Rusia terancam krisis ekonomi, setelah mata uang rubel anjlok.
Baca Juga: Vladimir Putin Sebut Sanksi Ekonomi Barat seperti Deklarasi Perang
Ancaman kepada Inggris dan sekutunya itu dikeluarkan oleh Kementerian Luar Negeri Rusia.
“Rusia tak akan lupa keinginan Inggris untuk bekerja sama dengan pasukan ultra-nasionalis di Ukraina dan mengirimkan senjata Inggris ke rezim Kiev,” ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova dikutip dari Mirror.
“Histeria sanksi yang dimainkan London merupakan salah satu yang memimpin, jika bukan yang utama, dan membuat kami tak punya pilihan selain mengambil tindakan pembalasan yang keras secara proporsional,” tambahnya.
Zakharova juga menegaskan bahwa dengan begitu, London telah membuat pilihan terakhir untuk konfrontasi terbuka dengan Rusia.
“Perkembangan seperti itu meyakinkan kami sekali lagi bahwa Russophobia dan tujuan melemahkan Rusia adalah elemen integral dari kebijakan luar negeri Inggris,” tuturnya.
Baca Juga: Janji PM Inggris Boris Johnson: Pasti Berikan Vladimir Putin Kegagalan
Pernyataan ini muncul setelah Perdana Menteri Inggris Boris Johnson menegaskan akan kembali memberikan paket sanksi yang tak pernah dilihat Rusia, jika tak segera menghentikan serangan ke Ukraina.
Meski mendapat kemarahan Rusia, Johnson dikritik karena hanya akan memberikan sanksi kepada 15 individu di Rusia, termasuk Putin dan Menteri Luar Negeri Sergei Lavrov.
Hal itu berbanding terbalik dengan Uni Eropa yang memberikan sanksi dan larangan perjalanan kepada 702 orang di Rusia.
Termasuk semua anggota parlemen Rusia dan 50 organisasi yang memiliki hubungan dengan Putin.
Baca Juga: Kapendam: Korban Terkapar Kena Tusuk di Ulu Hati, Serma DJ Seketika Linglung dan Pingsan
Penulis : Haryo Jati Editor : Fadhilah
Sumber : Mirror