> >

Paramedis dan Relawan Ukraina yang Tertembak saat Bertugas Dimakamkan di Kiev

Krisis rusia ukraina | 6 Maret 2022, 14:11 WIB
Kuburan Valentyna Pushych, paramedis Ukraina, diselimuti bendera Ukraina dalam upacara pemakaman di Kiev, Sabtu (5/3/2022). (Sumber: Efrem Lukatsky/Associated Press)

KIEV, KOMPAS.TV - Valentyna Pushych, seorang paramedis Ukraina yang tertembak hingga tewas saat bertugas dimakamkan di Kiev, Sabtu (5/3/2022).

Jasad Pushych dimakamkan oleh rekan sesama paramedis.

Pushych dilaporkan tertembak saat bertugas di sekitar ibu kota Kiev.

Ia sedang mengevakuasi korban luka ketika tertembak.

Nataliia Voronkova, seorang teman Pushych, mendeskripsikannya sebagai “seorang pemberani”, tidak pernah takut menerabas di bawah desingan peluru.

“Dia selalu berlari ke tempat-tempat paling berbahaya,” kata Voronkova dikutip Associated Press.

Valentyna Pushych akrab disapa “Romashka”, atau dalam bahasa Indonesia berarti “bunga aster”.

Baca Juga: Mantan Presiden Ukraina Puji Zelensky: Ukraina Tak Pernah Bersatu Seperti ini Dalam 30 Tahun

Sebelum menjadi paramedis tentara, Pushych disebut bekerja dengan gaji baik di sebuah perusahaan transportasi dan logistik.

Pada 2016, ketika konflik antara pasukan Ukraina dengan pemberontak Donbass berkecamuk, Pushych bergabung menjadi paramedis.

Pemakaman Pushych dihadiri oleh teman-teman serta rekan paramedis.

Sebagian masih mengenakan jaket kamuflase.

Mawar merah ditaburkan ke jenazah Pushych.

Setelah ia dikuburkan, gundukan tanah diselimuti dengan bendera Ukraina.

Ternyata bukan hanya Pushych relawan yang meninggal pada Sabtu (5/3) lalu.

Pada hari yang sama, tiga relawan komunitas pecinta bintang juga dilaporkan tewas tertembak.

Salah satu korban bernama Anastasiia Yalanskaya.

Bersama dua rekannya, Yalanskaya sedang mengantar makanan ke tempat penampungan anjing di Busha, luar Kiev.

Namun, mobil yang ditumpanginya ditembaki.

Baca Juga: Erdogan Akhirnya Turun Tangan, akan Hubungi Putin Minta Serangan ke Ukraina Dihentikan

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Deni-Muliya

Sumber : Kompas TV/Associated Press


TERBARU