Mantan Presiden Ukraina Puji Zelensky: Ukraina Tak Pernah Bersatu Seperti ini Dalam 30 Tahun
Krisis rusia ukraina | 6 Maret 2022, 12:33 WIBKIEV, KOMPAS.TV - Mantan Presiden Ukraina, Victor Yuschenko memuji peranan Presiden Volodymyr Zelensky selama serangan Rusia ke Ukraina.
Selama masih menjabat, Yuschenko mengakui Rusia terus memberikan tekanan dan ancaman kepada Ukraina.
Tetapi ia menegaskan rakyat Ukraina tak pernah menyangka serangan ini bisa menjadi kenyataan.
Yuschenko mengungkapkan situasi ini telah berhasil menyatukan rakyat Ukraina, yang ternyata mampu memberikan perlawanan terhadap Rusia.
Baca Juga: Erdogan Akhirnya Turun Tangan, akan Hubungi Putin Minta Serangan ke Ukraina Dihentikan
“Sepanjang sejarah Rusia tak pernah menghadapi determinasi seperti ini, sebuah semangat demokrasi yang tinggi dan semangat kebebasan,” kata Yushenko kepada ABC News dari sebuah lokasi yang dirahasiakan.
“Terkait semangat, kediktatoran Rusia tak akan pernah mengalahkan Ukraina,” ujarnya.
Yuschenko yang merupakan Presiden Ukraina dari 2005 hingga 2010, memuji peran besar Zelensky dalam menyatukan rakyat Ukraina sehingga mampu menyulitkan pasukan Rusia.
“Ia melakukan pekerjaan yang sangat penting, sehingga itu bisa terjadi,” katanya.
“Kami tak pernah bersatu seperti ini dalam 30 tahun. Tragedi dan rasa sakit bisa menyatukan,” lanjut Yuschenko.
Zelensky memang terus merilisi rekaman perkembangan di TV ketika pasukan Rusia meluncurkan serangan rudal dan juga serangan darat ke negara itu.
Zelensky pun mengungkapkan bahwa ia adalah target utama Rusia dalam penyerangan ini, dan keluarganya merupakan target kedua.
Sang presiden sendiri menolak pergi dari Kiev, meski Amerika Serikat meminta agar mantan komedian itu mau dievakuasi.
Baca Juga: Rusia Disebut Kesulitan Hadapi Perlawanan Ukraina, Putin: Tentara Kami Pasti Berhasil
Sepanjang penyerangan Rusia ke Ukraina, Zelensky terus menjadi corong perlawanan rakyatnya.
Rusia sendiri kesulitan untuk menguasai Kiev dan Kharkiv.
Tetapi pasukan militer negara tersebut telah menduduki satu kota penting, Kherson.
Saat ini tentara Rusia, dikabarkan tengah membombardir kota Pelabuhan Mariopol, yang masih bertahan.
Penulis : Haryo Jati Editor : Deni-Muliya
Sumber : ABC News