Gempur PLTN, Dubes PBB Ukraina Tuduh Rusia Lakukan Terorisme Nuklir
Krisis rusia ukraina | 5 Maret 2022, 12:51 WIBKyslytsya menambahkan, operasi sejumlah reaktor juga terganggu. Reaktor Unit 1 disebutnya “mati dan gedung utamanya rusak.”
Sementara itu, Unit 2 dan 3 “telah terputus dari jaringan listrik” dan kini sedang didinginkan. Unit 5 dan 6 juga didinginkan, sedangkan Unit 4 beroperasi dengan kapasitas 690 megawatt.
Kyslytsya menuduh Rusia sengaja menyerang fasilitas nuklir, melanggar berbagai perjanjian internasional.
Badan pengawas nuklir PBB, Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) menyebut tidak ada kerusakan berbahaya di Zaporizhzhia akibat serangan Rusia.
“Kami menganggap, dari sudut pandang teknis, operasi berlanjut secara normal, meskipun seperti yang telah saya tekankan kepada dewan gubernur IAEA, tentu saja tidak yang normal tentang situasi ini ketika ada pasukan militer yang bertanggung jawab di lokasi," kata Direktur Jenderal IAEA Rafael Grossi dikutip CNN.
Baca Juga: Zelensky Murka NATO Tak Mau Tetapkan Zona Larangan Terbang di Ukraina
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Associated Press/CNN