Zelensky Ajak Putin Bertemu Langsung: Ayolah, Saya Tak Menggigit
Krisis rusia ukraina | 4 Maret 2022, 09:24 WIBKIEV, KOMPAS.TV - Presiden Ukraina Volodymyr Zelenksy mengajak Presiden Rusia Vladimir Putin untuk bertemu langsung.
Zelensky ingin menggunakan pertemuan itu untuk membahas secara langsung konflik yang terjadi di Ukraina.
Zelensky mengirimkan pesan tersebut, Kamis (3/3/2022) melalui rekaman berita TV.
“Demi Tuhan, apa yang Anda inginkan? Tinggalkan tanah kami. Jika Anda tak ingin pergi sekarang, duduk dengan kami di meja perundingan,” ujar Zelensky dikutip dari Newsweek.
Baca Juga: Yang Terjadi Pada Hari Ketujuh Serangan: Rusia Kepung Pusat Energi dan Pantai Penting Ukraina
Zelensky sendiri mengungkapkan Putin tak perlu khawatir akan apa pun saat keduanya bertemu.
“Ayolah, saya tak akan menggigit. Apa yang Anda takutkan. Setiap pembicaraan akan lebih penting dibandingkan tembakan,” ujarnya.
Ia juga menekankan perlunya bernegosiasi, meski mengakui bahwa prospek untuk putaran pembicaraan lain tampaknya tak menjanjikan.
Sebelumnya diplomat kedua negara telah melakukan pembicaraan damai di perbatasan Ukraina-Belarusia, Senin (28/2/2022).
Namun, hanya sedikit perkembangan yang didapat dari pembicaraan tersebut.
Zelensky juga telah meminta pemimpin Barat memberlakukan zona larangan terbang di sebagian besar negaranya.
Menurutnya jika Barat melakukan itu, Ukraina dapat mengalahkan para penjajah (Rusia) dengan lebih sedikit darah.
“Jika Anda tak memiliki kekuatan untuk menutup wilayah udara, berikan kami pesawat,” tuturnya.
Namun, Anggota Parlemen AS dari Demokrat, Sara Jacobs mengatakan jika NATO dan AS mengimplementasikan zona larangan terbang, NATO dan AS bisa terseret dalam peperangan.
Baca Juga: Tentara Rusia Menangis saat Menyerah ke Rakyat Ukraina, Zelensky: Mereka Anak yang Kebingungan
Ia menambahkan zona larangan terbang adalah sesuatu yang diberlakukan, bukan hanya diumumkan.
Rusia sendiri terus melanjutkan penyerangannya ke kota-kota Ukraina.
Pusat Layanan Gawat Darurat AS mengungkapkan setidaknya 33 orang tewas, dan 18 orang lainnya terluka di area penduduk di Chernihiv, sebelah utara Kiev.
Jumlah korban jiwa diyakini lebih tinggi, namun operasi penyelamatan sementara ditunda karena aksi baku tembak yang terjadi terus menerus.
Penulis : Haryo Jati Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Newsweek