Serangan Rusia di Wilayah Sipil Makin Meningkat, Menara TV dan Alun-alun Kota Jadi Target
Krisis rusia ukraina | 2 Maret 2022, 05:40 WIBKIEV, KOMPAS.TV — Pasukan Rusia meningkatkan serangan mereka di daerah perkotaan yang padat, Selasa (1/3/2022) atau hari keenam penyerangan mereka ke negara tersebut.
Pasukan Rusia membombardir alun-alun di kota Kharkiv, yang merupakan kota kedua terbesar di Ukraina. Sedikitnya enam orang tewas dalam serangan ini.
Selain itu menara TV utama di Kiev juga diserang. Pihak berwenang Ukraina mengatakan lima orang tewas dalam serangan di menara TV.
Sebuah ruang kontrol TV dan gardu listrik dihantam, yang membuat setidaknya beberapa saluran TV Ukraina berhenti sebentar.
Pengeboman menara TV terjadi setelah Rusia mengumumkan akan menargetkan fasilitas transmisi di ibu kota yang digunakan oleh badan intelijen Ukraina.
Pasukan Rusia juga mendesak orang-orang yang tinggal di dekat tempat-tempat seperti itu untuk segera meninggalkan rumah mereka.
Presiden Ukraina Volodymyr Zekenskyy menyebut serangan ini sebagai teror terang-terangan.
Baca Juga: AS Usir Seorang Intel dan 12 Anggota Misi untuk PBB, Semuanya dari Rusia, Ada Apa?
“Tidak ada yang akan memaafkan. Tidak ada yang akan lupa,” ujar Presiden Volodymyr Zelenskyy setelah terjadinya pertumpahan darah di alun-alun di Kharkiv, seperti dikutip dari The Associated Press.
Pada saat yang sama, konvoi ratusan tank Rusia dan kendaraan lain sepanjang 64 kilometer maju perlahan ke ibukota Kiev yang berpenduduk hampir 3 juta orang.
Negara-negara barat mengkhawatirkan pengerahan pasukan ini bertujuan untuk menggulingkan pemerintah dan memasang rezim yang bersahabat dengan Kremlin.
Pasukan penyerang juga meningkatkan serangan mereka ke kota-kota lain, termasuk pelabuhan-pelabuhan strategis di Odesa dan Mariupol di selatan.
Rusia dikucilkan
Hari ke-6 perang darat terbesar di Eropa sejak Perang Dunia II ini membuat Rusia semakin dikucilkan dunia. Mereka harus menerima sanksi berat yang akan membuat kekacauan ekonomi di dalam negeri.
Rusia praktis terasing dalam pergaulan internasional, kecuali hanya berteman dengan beberapa negara seperti China, Belarusia dan Korea Utara.
Jumlah korban tewas secara keseluruhan dari pertempuran-pertempuran itu masih belum diketahui. Tetapi seorang pejabat senior intelijen Barat memperkirakan bahwa lebih dari 5.000 tentara Rusia telah ditangkap atau dibunuh.
Ukraina tidak memberikan perkiraan keseluruhan tentang kerugian yang dialami pasukan mereka.
Baca Juga: Protes Invasi Rusia ke Ukraina, Pelatih Lokomotiv Moskow Mengundurkan Diri
Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan telah melihat peningkatan serangan udara dan artileri Rusia di daerah perkotaan berpenduduk selama dua hari terakhir.
Dikatakan juga tiga kota, yaitu Kharkiv, Kherson dan Mariupol, telah dikepung oleh pasukan Rusia.
Banyak pakar militer khawatir bahwa Rusia mungkin mengubah taktik. Strategi Moskow di Chechnya dan Suriah adalah menggunakan artileri dan pemboman udara untuk menghancurkan kota-kota dan menghancurkan tekad para pejuang.
Seperti dikutip dari The Associated Press, serangan di Freedom Square, yang merupakan alun-alun terbesar Ukraina yang berada di kota Kharkiv, merupakan serangan untuk menghancurkan semangat juang Ukraina, karena tempat ini merupakan inti kehidupan masyarakat di kota.
Serangan ini merupakan bukti nyata bahwa invasi Rusia tidak hanya ditujukan pada sasaran militer saja, tetapi juga semakin meluas ke wilayah masyarakat sipil.
Penulis : Tussie Ayu Editor : Gading-Persada
Sumber : Associated Press