Presiden Zelensky: Gencatan Senjata Diperlukan sebelum Berunding dengan Rusia
Krisis rusia ukraina | 2 Maret 2022, 05:10 WIBKYIV, KOMPAS.TV - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mendesak diberlakukannya gencatan senjata sebelum pihaknya berunding dengan Rusia. Hal tersebut disampaikan Zelensky melalui rilis video pada Selasa (1/3/2022).
“Pertama-tama, gencatan senjata lengkap diperlukan agar bisa duduk bersama di meja perundingan,” kata Zelensky dalam rekaman video sebagaimana dikutip Zerkalo Nedeli.
Pihak Rusia dan Ukraina sendiri sedang berada di fase perundingan awal untuk menghentikan perang.
Pada Senin (28/2) lalu, delegasi kedua pihak bertemu di Gomel, Belarusia. Pembahasan akan dilanjutkan dalam perundingan putaran kedua.
Perundingan putaran kedua Rusia-Ukraina kemungkinan akan dilangsungkan pada hari ini, Rabu (2/3), juga di Belarusia.
Baca Juga: Ledakan Besar Hantam Pusat Kota Kharkiv dan Kenai Warga Sipil, Zelensky: Tak Ada Maaf untuk Rusia
Selain itu, dalam rilis videonya, Zelensky menyinggung kejelasan status Ukraina di hadapan NATO. Jika NATO enggan menerima Ukraina, ia menuntut jaminan keamanan.
“Apabila Ukraina jatuh, maka tentara Rusia akan berada di perbatasan NATO,” kata Zelensky.
Sebelumnya, juga pada Selasa (1/3), Zelensky dilaporkan berbicara melalui konferensi video kepada Komisi Eropa.
Dalam konferensi video ini, Zelensky meminta Uni Eropa menerima Ukraina sebagai anggota. Ukraina sendiri secara resmi mengajukan proposal bergabung Uni Eropa pada Senin (28/2).
“Tidak ada yang bisa menghancurkan kami. Kami kuat. Kami Ukraina. Kami telah membuktikan bahwa seminimum mungkin, kami sama dengan kalian,” kata Zelensky.
“Buktikan jika kalian juga bersama kami. Buktikan bahwa kalian tidak akan meninggalkan kami sendirian. Buktikan bahwa kalian benar-benar bangsa Eropa,” lanjutnya.
Setelah konferensi ini, Parlemen Eropa dilaporkan merekomendasikan untuk memberi Ukraina status keanggotaan.
Selain itu, Parlemen Eropa juga menerbitkan resolusi yang menuntut Rusia menarik semua pasukannya dari wilayah Ukraina.
Baca Juga: Rusia Serang Ukraina: Puluhan WNI Dievakuasi dari Kiev ke Romania via Moldova
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Kompas TV