> >

Bantu Ukraina, Jerman akan Kirim 1.000 Senjata Anti-Tank dan Rudal Stinger untuk Lawan Rusia

Krisis rusia ukraina | 27 Februari 2022, 09:39 WIB
Kanselir Jerman Olaf Scholz memberikan bantuan kepada Ukraina, 1.000 senjata anti-tank dan rudal stringer untuk menghadapi serangan Rusia. (Sumber: John Thys, Pool Photo via AP)

BERLIN, KOMPAS.TV - Kanselir Jerman Olaf Scholz telah mengumumkan akan membantu Ukraina dengan mengirimkan persenjataan secara langsung, Sabtu (26/2/2022).

Jerman dikabarkan bakal mengirimkan 1.000 senjata anti-tank dan rudal stinger bagi Ukraina untuk hadapi serangan Rusia.

Berlin juga telah membatalkan beberapa pembatasan pengiriman senjata buatan Jerman ke zona konflik,

Hal itu berarti membuat mereka bisa mengirim lebih banyak senjata lagi ke Ukraina.

Baca Juga: Gagah Berani, Pria Ukraina Berlutut Hentikan Tank Rusia yang Ingin Lewat

Dikutip dari BBC, Scholz mengatakan invasi Rusia menandai titik balik terhadap kebijakan Jerman sebelumnya.

Sebelumnya kebijakan lama Jerman, adalah melarang ekspor senjata ke zona konflik.

“Dunia kita telah berbeda dengan agresi peperangan Putin. Saat kami terkejut dengan pelanggaran hukum internasional, kami bukannya tak memiliki kekuatan,” ujar Menteri Luar Negeri, Annalena Baerbock dari partai Hijau.

“Itu sebabnya kami menolong pejuang Ukraina untuk mempertahankan negaranya dengan senjata anti-tank dan rudal stinger,” tambahnya.

Pada saat yang sama, para Menteri Jerman mengatakan mereka sedang berupaya membatasi akses Rusia ke sistem pembayaran antar bank global, Swift.

Baca Juga: Zelensky Ungkap Keberhasilan Tentara Ukraina Merusak Blokade Pasukan Rusia di Kiev

Hal itu dilakukan dengan cara yang tertarget, yang mengenai orang yang tepat, dan menghindari kerusakan tambahan.

Pemerintah koalisi tiga partai Jerman, yang terdiri dari sosialis, liberal dan partai Hijau telah menghadapi tantangan dalam merumuskan tanggapan yang koheren terhadap invasi Rusia ke Ukraina.

Tetapi ada kesadaran, bahwa Jerman mungkin harus bergantung tidak hanya pada perdagangan dan diplomasi untuk keamanannya, tetapi juga pada kekuatgan militer.

Selain itu, tokoh-tokoh masyarakat yang di masa lalu telah menyatakan simpati kepada Moskow memilih diam, atau mengatakan bahwa mereka telah salah.

Penulis : Haryo Jati Editor : Gading-Persada

Sumber : BBC


TERBARU