Krisis Rusia-Ukraina, Pemerintah Diingatkan Perkuat Investasi Sektor Pertahanan
Krisis rusia ukraina | 25 Februari 2022, 16:17 WIBJAKARTA, KOMPAS TV - Invasi militer yang dilakukan oleh pemerintah Rusia ke Ukraina menjadi perhatian sejumlah negara. Sebab itu diprediksi akan menjadi pemicu pecahnya perang dunia III.
Anggota Komisi I DPR RI Dave Laksono menilai perang yang terjadi di kawasan Eropa Timur itu harus menjadi pelajaran bagi pemerintah Indonesia untuk memperkuat investasi di bidang pertahanan.
Baca Juga: Dampak Invasi Rusia Ke Ukraina : Saham Moskow Disuspen, Hingga Melejitnya Harga Minyak Dunia!
“Harus menjadi perhatian. Sehingga pemerintah saya rasa ini adalah kesempatan untuk pemerintah agar lebih meningkatkan investasinya di bidang pertahanan,” kata Dave kepada wartawan, Jumat (25/2/2022).
Ia menjelaskan, investasi di sektor pertahanan terdiri dari berbagai macam, seperti penambahan jumlah prajurit, modernisasi peralatan, dan juga meningkatkan sumber daya prajurit.
“Lalu, menjalin kerja sama militer dengan negara-negara lain, dan memastikan tidak ada, jangan sampai ada kebocoran dengan kedaulatan kita,” ujarnya.
Menurut dia, selama ini anggaran militer RI trennya memang meningkat, akan tetapi jika dilihat dari kebutuhan dan kondisi dunia saat ini, pertahanan RI masih jauh dari kriteria memadai.
Baca Juga: Presiden Ukraina Jadi Target Utama Pembunuhan Rusia karena Ajak Rakyat Lawan Tentara Putin
“Misalnya, jumlah pesawat tempur kita, kapal tempur kita, peralatan tempur kita, sistem komunikasi kita, satelit kita, itu masih jauh dari kemampuan yang memadai, hal inilah yang harus menjadi perhatian dari pemerintah; memastikan bahwa militer kita itu sanggup dan siaga untuk menghadapi segala macam ancaman. Kita juga harus melihat ke depan soal pengembangan teknologi militer kita,” katanya.
Selain itu, Indonesia juga memiliki tanggungjawab sebagai bagian dari penjaga keamanan dunia untuk terus menyuarakan agar agresi militer dihentikan dan mengembalikan kedaulatan rakyat Ukraina.
Tak hanya itu, Indonesia juga harus menggunakan forum-forum internasional dengan jalur diplomasi agar pertempuran Rusia-Ukraina bisa segera selesai.
“Indonesia juga harus mawas diri kita harus lihat akankah ada negara lain yang bisa melakukan hal yang sama,” kata dia.
Baca Juga: Dampak Rusia Serang Ukraina, Agenda F1 Jadi Taruhan
Seperti diketahui, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengungkapkan dirinya menjadi target utama pembunuhan pasukan Rusia.
Zelensky mengungkapkan bahwa hal itu terjadi setelah ia mengeluarkan dekrit mobilisasi massal rakyat Ukraina untuk angkat senjata melawan pasukan Rusia.
Dekrit tersebut ditandatangani pada Kamis (24/2/2022), setelah pertempuran intensif di beberapa front dengan pasukan Rusia.
Zelensky yang memilih tetap berada di Kiev, mengumumkan lewat siaran video bahwa 137 warga Ukraina telah tewas sejauh ini.
Baca Juga: Zelensky Merana, Merasa Ukraina Ditinggal Sendirian untuk Bertahan Hadapi Serangan Besar Rusia
Ia pun menegaskan bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin telah menjadikannya target utama untuk dihabisi.
“Berdasarkan informasi kami, musuh telah mendaftarkan saya sebagai target utama, dan keluarga saya sebagai target nomor dua,” ujarnya dikutip dari Sky News.
“Mereka ingin menghancurkan negara ini secara politik, menghabisi kepala negara,” kata Volodymyr Zelensky.
Penulis : Fadel Prayoga Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Kompas TV