Indonesia: Serangan Militer Rusia ke Ukraina Tidak Dapat Diterima, DK PBB Harus Ambil Langkah Nyata
Krisis rusia ukraina | 25 Februari 2022, 10:25 WIBTak hanya itu, Kemlu dalam poin keempat juga meminta Dewan Keamanan PBB untuk mengambil langkah cepat terkait serangan di Ukraina.
“Indonesia mendesak Dewan Keamanan PBB untuk mengambil langkah nyata guna mencegah memburuknya situasi,” katanya.
Pada poin terakhir, Kemlu menyatakan Indonesia akan segera melakukan evakuasi warga negara Indonesia (WNI) di Ukraina.
Baca Juga: Rusia Diyakini Jadikan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky Target untuk Ditangkap
Pemerintah menegaskan, keselamatan WNI akan menjadi prioritas.
“Pemerintah, melalui Kementerian Luar Negeri, telah mempersiapkan rencana evakuasi WNI. Keselamatan WNI selalu menjadi prioritas pemerintah,” tutup Kemenlu.
Sementara pada Jumat (25/2/2022) pagi, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan sejauh ini 137 warga sipil dan personel militer telah tewas dalam invasi Rusia ke negaranya.
Dalam pidatonya, Zelensky menyebut para korban sebagai pahlawan. Selain 137 orang tewas, menurutnya ada ratusan korban lain yang mengalami luka-luka.
"Menurut data awal, hari ini, sayangnya, kami telah kehilangan 137 pahlawan kami, warga kami, termasuk 10 petugas. Ada 316 orang yang terluka," ucapnya seperti dikutip dari The Associated Press.
Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan peluncuran operasi militer ke wilayah Donbas, di sebelah timur Ukraina pada Kamis (24/2/2022).
Associated Press melaporkan, Rusia, Kamis, mengatakan pasukannya telah menghancurkan 74 fasilitas militer Ukraina, termasuk 11 pangkalan udara.
Selain itu, pasukan khusus Rusia berhasil menguasai sebuah bandara Antonov, hanya 25 kilometer dari batas ibu kota Kiev dan 36-40 kilometer dari istana kepresidenan Ukraina.
Penulis : Ninuk Cucu Suwanti Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Kompas TV/Associated Press