> >

Kanada Sahkan Penggunaan Vaksin Covid-19 Pertama yang Berbahan Baku Nabati

Kompas dunia | 25 Februari 2022, 10:23 WIB
Ilustrasi vaksin Covi-19. Pemerintah Kanada mengizinkan penggunaan vaksin Covid-19 pertama yang berbahan baku nabati. (Sumber: AP Photo/Nam Y. Huh, File)

OTTAWA, KOMPAS.TV - Kanada menjadi negara pertama di dunia yang mengizinkan penggunaan vaksin Covid-19 berbahan baku nabati.

Seperti dikutip dari The Associated Press, regulator Kanada mengatakan, vaksin dua dosis dari pabrikan Medicago dapat diberikan kepada orang dewasa berusia 18 hingga 64 tahun, Kamis (24/2/2022). 

Namun demikian, mereka menyatakan hingga kini masih terlalu sedikit data yang membuktikan keamanannya terhadap orang berusia 65 tahun ke atas.

Baca Juga: Vaksinasi di RI Capai 52,3 Persen dari Target, Menlu RI Ucapkan Terima Kasih ke COVAX-GAVI

Keputusan itu didasarkan pada penelitian terhadap 24.000 orang dewasa yang menemukan bahwa vaksin itu 71% efektif mencegah Covid-19, meskipun data ini didapatkan sebelum varian Omicron muncul. 

Vaksin ini juga diklaim memiliki efek samping yang ringan, seperti demam dan kelelahan.
Medicago menggunakan tanaman sebagai bahan baku vaksin.

Mereka menumbuhkan partikel mirip virus yang meniru protein yang melapisi virus Corona. Partikel dikeluarkan dari daun tanaman dan dimurnikan. 

Vaksin ini juga menggunakan bahan kimia lain untuk menambah kekebalan. Bahan ini disebut sebagai adjuvant yang dibuat oleh mitra mereka di Inggris, yaitu GlaxoSmithKline. 

Baca Juga: Resiko Kematian Tinggi Pada Kelompok Lansia Dengan Komorbid, Dan Belum Vaksinasi Lengkap!

Sebagaimana diketahui, hingga kini telah banyak jenis vaksin Covid-19 yang diluncurkan di dunia. Namun demikian otoritas kesehatan global masih mencari kandidat vaksin tambahan, dengan harapan dapat meningkatkan pasokan vaksin di seluruh dunia.

Adapun Medicago adalah perusahaan yang berbasis di Kota Quebec, Kanada. Mereka tengah giat mengembangkan vaksin nabati untuk melawan banyak penyakit. 

Vaksin Covid-19 yang mereka kembangkan dapat membantu memicu lebih banyak penelitian pada metode baru pembuatan vaksin dengan bahan baku nabati.

Penulis : Tussie Ayu Editor : Gading-Persada

Sumber : Associated Press


TERBARU