China Tolak Kecam Serangan ke Ukraina, malah Umumkan Impor Gandum Rusia
Krisis rusia ukraina | 24 Februari 2022, 20:39 WIBBEIJING, KOMPAS.TV - China menolak mengutuk serangan Rusia ke Ukraina, Kamis (24/2/2022). Sebaliknya, negara itu kembali mengulangi desakan agar semua pihak "menahan diri", seraya menuduh Amerika Serikat "menyalakan api" dalam ketegangan tersebut.
Dalam briefing Kementerian Luar Negeri China yang berlangsung selama lebih dari 90 menit, juru bicara dan Asisten Menteri Luar Negeri Hua Chunying menghindari lebih dari 11 pertanyaan mengenai tindakan Rusia di Ukraina. Ini termasuk pertanyaan berulang tentang apakah Beijing akan menganggap tindakan Rusia sebagai invasi dan apakah Rusia sudah melanggar integritas teritorial Ukraina.
Hua Chunying lebih jauh justru mengatakan, seperti dikutip dari Associated Press, Kamis (24/2/2022), China akan mulai mengimpor gandum Rusia. Hal ini dipandang sebagai langkah yang dapat mengurangi dampak sanksi Barat terhadap Rusia.
"Masalah Ukraina memiliki latar belakang sejarah yang sangat rumit. Ini telah berkembang hingga situasi saat ini karena tindakan bersama dari berbagai faktor. Keamanan harus menjadi kerja sama bersama, sementara keamanan berkelanjutan dan masalah keamanan yang sah dari semua pihak harus dihormati dan ditangani," kata Hua.
"China mengikuti dengan cermat situasi terbaru dan menyerukan kepada seluruh pihak untuk menahan diri untuk menghindari agar situasi menjadi di luar kendali," kata Hua berulang kali.
Baca Juga: China Tuding AS Ciptakan Kepanikan dan Ketakutan atas Krisis Ukraina
Setelah pertanyaan dari berbagai media tentang apakah China menganggap langkah Rusia sebagai invasi, Hua bertanya kepada wartawan, "Mengapa Anda terobsesi dengan pertanyaan ini?"
Ia justru balik menyatakan, "Anda bisa bertanya kepada pihak Amerika Serikat. Mereka terus menyulut api. Anda bisa bertanya kepada mereka apakah mereka punya rencana untuk memadamkan api."
Kantor bea cukai China mengatakan akan mulai mengizinkan impor gandum dari Rusia mulai 24 Februari. Kedua negara awal bulan ini juga telah mengumumkan kesepakatan bagi China untuk mengimpor gandum Rusia. Hal itu terjadi selama kunjungan Putin ke Beijing untuk bertemu dengan Presiden Xi dan menghadiri pembukaan Olimpiade Musim Dingin Beijing.
Beijing sangat berhati-hati atas posisi yang kompleks, dalam upayanya untuk memperkuat hubungan dengan Moskow dan kebijakan luar negerinya yang kukuh mempertahankan kedaulatan negara.
Meskipun bukan sekutu militer, China dan Rusia menghadirkan front yang semakin bersatu dalam menghadapi apa yang mereka pandang sebagai campur tangan Barat ke dalam urusan dan wilayah masing-masing.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Associated Press