Rusia Serang Ukraina, Diyakini Upaya Ciptakan Pemimpin Pro-Rusia dan Membentuk Negara Boneka
Krisis rusia ukraina | 24 Februari 2022, 15:32 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Penyerangan Rusia Ukraina diyakini sebagai upaya menciptakan pemimpin pro-Rusia dan membentuk negara boneka yang berpihak ke Rusia.
Hal itu diungkapkan oleh Guru Besar Hukum Internasional Fakultas Hukum Universitas Indonesia, Hikmahanto Juwana, Kamis (24/2/2022).
Menurut Hikmahanto narasi besar yang diinginkan oleh Presiden Rusia Vladimir Putin adalah membuat Ukraina kembali menjadi bagian dari Rusia.
Baca Juga: Sanksi Embargo Ekonomi ke Rusia Tak Efektif Hentikan Serangan ke Ukraina, Ini Sebabnya
“Menurut Putin dari sejarah Ukraina adalah bagian dari Rusia. Harapannya adalah Presiden Ukraina pro terhadap Rusia, jika itu tidak bisa maka ia akan lumpuhkan beberapa bagian dari Ukraina untuk merdeka,” tuturnya dalam Breaking News Kompas TV.
Hikmahanto menegaskan bahwa itu adalah upaya Balkanisasi, dan jika berhasil akan membuat pemimpin negara-negara tersebut akan berpihak pada Rusia.
“Yang pada satu titik tertentu akan menjadi bagian dari Rusia, karena pemerintahan itu akan menjadi pemerintahan boneka,” ujarnya.
Baca Juga: Rusia Invasi Ukraina, Komisi I DPR: Pemerintah Harus Pastikan Keselamatan WNI
Penyerangan Rusia ke Ukraina terjadi setelah Putin mengumumkan melakukan operasi militer ke sebelah timur Ukraina.
Operasi militer tersebut dilakukan oleh Rusia untuk membantu kelompok pemberontak di Donbas yang berada di perbatasan Ukraina yang mereka dukung.
Operasi militer itu diluncurkan Putin setelah menegaskan kedaulatan Donetsk dan Luhansk yang saat ini dikuasai pemberontak.
Putin juga meminta agar tentara Ukraina mundur, agar tidak terjadi pertumpahan darah.
Penulis : Haryo Jati Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Kompas TV