Pemberontak di Ukraina Minta Bantuan Rusia, Diduga Alasan untuk Mulai Perang
Kompas dunia | 24 Februari 2022, 09:10 WIBDi Ukraina, anggota parlemen menyetujui dekrit Presiden Volodymyr Zelenskyy yang memberlakukan keadaan darurat selama 30 hari mulai Kamis.
Langkah itu memungkinkan pihak berwenang untuk memberlakukan jam malam dan pembatasan pergerakan, memblokir aksi unjuk rasa dan melarang partai dan organisasi politik “demi kepentingan keamanan nasional dan ketertiban umum.”
"Untuk waktu yang lama, kami menahan diri untuk tidak mengumumkan keadaan darurat ... tetapi hari ini situasinya menjadi lebih rumit," kata kepala Dewan Keamanan dan Pertahanan Nasional Oleksiy Danilov kepada parlemen. Ia menekankan bahwa upaya Moskow untuk mengacaukan Ukraina merupakan ancaman utama.
Pihak berwenang Ukraina telah berulang kali menyuarakan keprihatinan bahwa kelompok-kelompok pro-Rusia di dalam negeri dapat mencoba untuk mengacaukannya, termasuk partai politik pro-Moskow yang diwakili di parlemen.
Pemberlakuan keadaan darurat diberlakukan sehubungan dengan langkah Putin pada Senin untuk mengakui kemerdekaan daerah pemberontak di Ukraina timur, di mana konflik selama hampir delapan tahun telah menewaskan lebih dari 14.000 orang.
Penulis : Tussie Ayu Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Associated Press