> >

Pemberontak di Ukraina Minta Bantuan Rusia, Diduga Alasan untuk Mulai Perang

Kompas dunia | 24 Februari 2022, 09:10 WIB
Seorang prajurit Ukraina berdiri di garis pemisah antara wilayah yang dikuasai Ukraina dan wilayah yang dikuasai pemberontak di dekat Svitlodarsk, Ukraina timur, Rabu, 23 Februari 2022. Rusia menyatakan bahwa pempimpin pemberontak meminta bantuan Rusia untuk menyangkal serangan Ukraina. (Sumber: Foto AP/Evgeniy Maloletka)

Di Ukraina, anggota parlemen menyetujui dekrit Presiden Volodymyr Zelenskyy yang memberlakukan keadaan darurat selama 30 hari mulai Kamis.

Langkah itu memungkinkan pihak berwenang untuk memberlakukan jam malam dan pembatasan pergerakan, memblokir aksi unjuk rasa dan melarang partai dan organisasi politik “demi kepentingan keamanan nasional dan ketertiban umum.”

"Untuk waktu yang lama, kami menahan diri untuk tidak mengumumkan keadaan darurat ... tetapi hari ini situasinya menjadi lebih rumit," kata kepala Dewan Keamanan dan Pertahanan Nasional Oleksiy Danilov kepada parlemen. Ia menekankan bahwa upaya Moskow untuk mengacaukan Ukraina merupakan ancaman utama.

Pihak berwenang Ukraina telah berulang kali menyuarakan keprihatinan bahwa kelompok-kelompok pro-Rusia di dalam negeri dapat mencoba untuk mengacaukannya, termasuk partai politik pro-Moskow yang diwakili di parlemen.

Pemberlakuan keadaan darurat diberlakukan sehubungan dengan langkah Putin pada Senin untuk mengakui kemerdekaan daerah pemberontak di Ukraina timur, di mana konflik selama hampir delapan tahun telah menewaskan lebih dari 14.000 orang.
 

Penulis : Tussie Ayu Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Associated Press


TERBARU