> >

Rusia Resmi Akui Kemerdekaan Donetsk dan Lugansk dari Ukraina, Apa Risiko Politik dan Militernya?

Kompas dunia | 22 Februari 2022, 06:05 WIB
Presiden Rusia Vladimir Putin berpidato di Kremlin di Moskow, Rusia, Senin, 21 Februari 2022, menyatakan Rusia mengakui kemerdekaan wilayah separatis Donetsk dan Lugansk di Ukraina timur, meningkatkan ketegangan dengan Barat. (Sumber: Alexei Nikolsky, Sputnik, Kremlin Pool Photo via AP)

MOSKOW, KOMPAS.TV - Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan kepada para pemimpin Prancis dan Jerman pada hari Senin bahwa ia berencana untuk menandatangani dekrit yang mengakui dua wilayah yang memisahkan diri di Ukraina timur sebagai negara merdeka, seperti dilansir Swissinfo.ch, Selasa, (22/2/2022)

Berikut adalah implikasi dari krisis yang lebih luas, di mana Amerika Serikat mengatakan Rusia mungkin siap untuk menyerang Ukraina dengan kekuatan hingga 190.000 tentara yang telah mereka kumpulkan di dekat perbatasan tetangganya.

Daerah Mana Saja yang Memisahkan Diri dari Ukraina?

Separatis yang didukung Rusia di wilayah Donetsk dan Lugansk, secara kolektif dikenal sebagai Donbass, memisahkan diri dari kendali pemerintah Ukraina tahun 2014 dan memproklamirkan diri mereka sebagai "republik rakyat", namun hingga sekarang tidak diakui.

Sejak itu, Ukraina mengatakan sekitar 15.000 orang tewas dalam pertempuran. Rusia menyangkal menjadi pihak dalam konflik tetapi mendukung separatis dengan berbagai cara, termasuk melalui dukungan militer rahasia, bantuan keuangan, pasokan vaksin Covid-19 dan penerbitan setidaknya 800.000 paspor Rusia untuk penduduk kedua wilayah. Moskow selalu membantah rencana untuk menyerang Ukraina.

Apa Implikasi Pengakuan Rusia atas Kemerdekaan Donetsk dan Lugansk?

Untuk pertama kalinya, Rusia mengatakan tidak menganggap Donbass, yaitu wilayah Donetsk dan Lugansk sebagai bagian dari Ukraina. Pengakuan kemerdekaan bisa membuka jalan bagi Moskow untuk mengirim pasukan militer ke wilayah separatis secara terbuka, dengan argumen tindakan tersebut itu adalah intervensi sebagai sekutu untuk melindungi mereka dari Ukraina.

Seorang anggota parlemen Rusia dan mantan pemimpin politik Donetsk, Alexander Borodai, bulan lalu mengatakan kaum separatis setelah pengakuan kemerdekaan dari Rusia akan meminta bantuan untuk merebut kendali atas bagian-bagian wilayah Donetsk dan Luhansk yang masih berada di bawah kendali pasukan Ukraina.

Jika itu terjadi, bisa memicu konflik militer terbuka antara Rusia dan Ukraina.

Baca Juga: Putin Tuding Barat Sedang Mengancam Keamanan Rusia, Gunakan Ukraina Sebagai Pion Konfrontasi

Peta wilayah Donetsk dan Lugansk atau Luhansk yang dikuasai pemberontak di kanan bawah dan yang dikuasai pasukan Ukraina di kiri atas. Pengakuan kemerdekaan bisa membuka jalan bagi Moskow untuk mengirim pasukan militer ke wilayah separatis secara terbuka, dengan argumen tindakan tersebut itu adalah intervensi sebagai sekutu untuk melindungi mereka dari Ukraina, dan untuk merebut wilayah mereka yang masih dikuasai tentara Ukraina. (Sumber: Guardian UK)

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Kompas TV/Swissinfo


TERBARU