Kuda Nil Pablo Escobar Ancam Biodiversitas, Rencana Kontrol Populasi Ditolak Warga
Kompas dunia | 19 Februari 2022, 18:38 WIBMolina pernah diserang ketika berkano dan memancing di Sungai Magdalena. Kanonya terbalik, tetapi ia berhasil selamat.
“(Kuda nil) yang betina menyerang saya sekali, pasangan pertama yang tiba di sini, karena dia baru saja melahirkan,” kata Molina.
Kalangan ilmuwan mengkhawatirkan kuda nil bisa merusak keanekaragaman hayati sungai. Pasalnya, feses mereka mengubah komposisi sungai dan dapat berdampak pada habitat lembu laut dan kapibara.
Selain itu, kuda nil juga berpotensi merusak areal pertanian karena sering mencari makanan dengan jumlah banyak pada malam hari.
Sebuah analisis dari Institut Alexander von Humboldt yang berbasi di Bogota menyebut krisis iklim bisa memperluas dan mempercepat persebaran kuda nil di Kolombia berpotensi melampaui spesies-spesies asli, meningkatkan risiko persaingan sumber daya.
Di lain sisi, Bogota mengkhawatirkan potensi serangan kendati masyarakat lokal hanya mencatat sedikit insiden. Kuda nil dikenal merupakan spesies teritorial yang sangat agresif.
“Saya tidak memandangnya sebagai ancaman, tetapi memang ada kesulitan dengan mereka. Di munisipalitas ini, kami menerima laporan tiga serangan (kuda nil) terhadap populasi sipil,” kata seorang pejabat Unit Asistensi Teknsi Agrikultur Puerto Triunfo, Carmen Montana.
Masyarakat Puerto Triunfo menyebut kuda nil beberapa kali mentas dari sungai dan berjalan-jalan di kota. Jika itu terjadi, lalu-lintas terhenti dan orang-orang menjauhi mereka.
“Manusia lah yang menginvasi teritori mereka (kuda nil), itulah mengapa mereka merasa terancam dan menyerang. Manusia harus hati-hati, bersikap hormat, dan menjaga jarak,” kata Isabel Romero Jerez.
Kuda nil dianggap sebagai salah satu binatang paling berbahaya bagi manusia di Afrika. Daniel Cadena, biolog dari Universidad de Los Andes memperingatkan bahwa kuda nil tidak sejinak yang dikira masyarakat setempat.
“Terdapat perkiraan di Afrika bahwa kuda nil membunuh lebih banyak orang per tahun dibanding singa, hyena, dan buaya jika digabungkan,” kata Cadena.
Apabila pemerintah menetapkan kuda nil sebagai spesies invasif, kuda nil akan berstatus sama dengan spesies lain seperti siput raksasa Afrika, ikan singa, katak coqui, dan ikan nila hitam.
Meskipun demikian, Bogota mesti meyakinkan warga terlebih dulu yang umumnya menolak. Juga, program kontrol populasi kuda nil akan menyita anggaran besar dan berlangsung kompleks.
Baca Juga: Para Ilmuwan Ingin Kuda Nil Pablo Escobar Dimusnahkan, Ini Alasannya…
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Associated Press