Rusia Murka Dituduh AS Bikin Operasi Rekayasa sebagai Dalih Serang Ukraina
Kompas dunia | 18 Februari 2022, 15:47 WIB
NEW YORK, KOMPAS.TV - Rusia mengamuk setelah Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken menuduh negara itu telah membuat operasi rekayasa untuk mengesahkan serangan ke Ukraina.
Mereka bahkan menuduh Blinken telah meningkatkan tensi di Eropa Timur pada Rapat Dewan Keamanan PBB, Kamis (17/2/2022).
Blinken memang telah menuduh Rusia melakukan operasi bendera palsu, demi mengesahkan serangan ke Ukraina.
Termasuk di antaranya tuduhan adanya serangan senjata kimia demi membenarkan invasi ke Ukraina.
Baca Juga: Pemimpin Dunia Ungkap Kekhawatiran, Rusia Diyakini Bakal Buat Alasan untuk Serang Ukraina
Blinken bahkan menggunakan pertemuan Dewan Keamanan PBB untuk mengungkapkan apa yang diketahui AS terkait rencana Rusia.
Hal itu membuat Rusia mengeluarkan kecaman melalui Wakil Menteri Luar Negeri Sergei Vershinin dalam pertemuan tersebut.
Ia menegaskan, skenario yang dikeluarkan Blinken sangat disayangkan, dan memberikan balasan telak.
“Saya juga akan mengatakan lebih jauh bahwa mereka (AS) sangat berbahaya dan membawa lebih banyak ketegangan ke dalam atmosfer yang masih belum stabil,” katanya dikutip dari Daily Mail.
Vershinin juga kembali meminta agar AS menarik mundur pasukannya dari Eropa Tengah dan Eropa Timur.
Ia pun mengungkapkan kepada Dewan Keamanan PBB, dirinya telah mengetahui apa yang akan dilakukan AS selanjutnya.
Baca Juga: Dubes Rusia untuk Indonesia Menyebut Rusia dan Ukraina Bersaudara, Perdamaian Sangat Berharga
“Rekan-rekan saya akan meminta Anda untuk menghentikan permainan ke kamera dan tak membuat pertemuan ini menjadi sirkus, serta tak menghadirkan tuduhan tanpa dasar bahwa Rusia akan segera menyerang Ukraina,” katanya.
Situasi di perbatasan Ukraina sebelah timur memang tengah membara setelah tembak-menembak kembali terjadi.
Kelompok separatis yang didukung Rusia mengungkapkan, pasukan Ukraina yang harus disalahkan atas insiden tersebut.
Namun pihak Ukraina menegaskan, pasukannya tak melakukan serangan balasan meski mereka telah diserang.
Penulis : Haryo Jati Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Daily Mail