> >

Misteri Ratusan Burung Berjatuhan dari Langit di Meksiko, Hal Ini Diyakini Jadi Penyebabnya

Kompas dunia | 18 Februari 2022, 12:04 WIB
Ratusan burung berjatuhan mati di Meksiko, Senin (7/2/2022), dan sejumlah pendapat muncul atas insiden misterius tersebut. (Sumber: The Guardian)

CUAUHTEMOC, KOMPAS.TV - Ratusan burung secara misterius berjatuhan dari langit di Meksiko, beberapa di antaranya kembali terbang, namun yang lainnya mati.

Insiden misterius itu terekam kamera terjadi di kota sebelah utara Meksiko, Cuauhtemoc, Senin (7/2/2022) pagi.

Pada rekaman itu, sekumpulan besar burung-burung itu tiba-tiba terjatuh ke rumah-rumah seperti awan asap hitam.

Sebagian burung berhasil terbang kembali, namun rekaman lainnya menunjukkan sejumlah jasad dari burung hitam dan kuning tersebar di jalan-jalan kota.

Baca Juga: Donald Trump dan Dua Anaknya Dipaksa Bersaksi, Diduga Terlibat Penipuan

Penyebab jatuhnya burung-burung tersebut saat ini masih menjadi misteri.

Namun para ahli mengungkapkan beberapa pendapat mengenai insiden tersebut.

Seperti diungkapkan surat kabar El Heraldo de Chihuahua dikutip dari The Guardian, dokter hewan menyalahkan insiden tersebut terhadap tingginya level polusi, yang disebabkan penggunaan pemanas kayu bakar, bahan kimia pertanian dan cuaca dingin di daerah itu.

Sedangkan yang lainnya berpendapat burung-burung tersebut terjatuh karena tersengat listrik saat beristirahat di kabel listrik.

Tetapi menurut Ahli Ekologi dari Pusat Ekologi dan Hidrologi Inggris, Dr Richard Broughton, ia merasa 99 persen bahwa insiden tersebut terjadi karena burung pemangsa.

Menurutnya burung pemangsa bisa membuat burung-burung itu berputar dengan kencang dan mendorong mereka ke tanah, sehingga menabrak bagunan atau pun daratan.

Baca Juga: Bangkok Ganti Nama Jadi Krung Thep Maha Nakon, Sempat Timbulkan Kekhawatiran

“Ini terlihat seperti adanya burung pemangsa, bisa jadi alap-alap atau elang sedang mengejar kawanan, seperti yang mereka lakukan dengan burung jalak, dan  jatuh saat kawanan itu dipaksa turun,” katanya.

“Anda dapat melihat bahwa mereka bertindak seperti gelombang di awal, seolah-olah mereka sedang memerah dari atas,” ujarnya.

Hal yang sama juga diungkapkan pengajar senior dari Konservasi Biologi Universitas Metropolitan Manchester, Dr Alexander Lees.

“Saya merasa hal yang paling mungkin adalah kawanan itu menghindari pemangsa dan menabrak tanah, apalagi tak ada indikasi keracunan,” ujarnya.

Penulis : Haryo Jati Editor : Desy-Afrianti

Sumber : The Guardian


TERBARU