> >

Hizbullah Klaim Sanggup Produksi Drone dan Kembangkan Rudal Presisi, Persilakan Negara Lain Memesan

Kompas dunia | 17 Februari 2022, 02:30 WIB
Pendukung Hizbullah menyaksikan pidato Sayyed Hassan Nasrallah yang disiarkan langsung di Beirut, Lebanon, Rabu (16/2/2022). (Sumber: Hassan Ammar/Associated Press)

BEIRUT, KOMPAS.TV - Pemimpin Hizbullah, Sayyed Hassan Nasrallah mengklaim organisasinya telah mampu memproduksi drone dan mengubah rudal biasa menjadi peluru dengan panduan presisi.

Hal tersebut disampaikan Sayyed Hassan dalam pidato yang disiarkan televisi Lebanon, Rabu (16/2/2022).

Sayyed Hassan mengaku Hizbullah telah lama berupaya meningkatkan kapabilitas militer.

Ia mengungkapkan, pada musim panas lalu, para pejuang Hizbullah melakoni latihan militer terbesar sejak pembentukannya pada 1982.

“Kami punya kapabilitas mengubah ribuan rudal yang kami memiliki menjadi rudal berpanduan presisi,” kata Sayyed Hassan.

Pidato Sayyed Hassan Nasrallah ini bertepatan dengan peringatan hari pembunuhan sejumlah pemimpin militer dan politik papan atas Hizbullah.

Kumpulan pendukung menggelar acara nonton bersama pidato sang pemimpin di Beirut, Rabu (16/2).

Baca Juga: Ngamuk Raja Salman Disebut Teroris oleh Hizbullah, Arab Saudi: Mereka Ancaman bagi Negara Arab

“Kami juga telah mulai memproduksi drone di Lebanon sejak jauh hari. Siapa pun yang mau membeli dapat mengajukan permintaan,” lanjutnya.

Pidato Sayyed Hassan mengindikasikan bahwa Israel gagal mencegah Hizbullah mengembangkan kapabilitas militer.

Di Suriah, Tel Aviv kerap mengirim serangan udara yang diklaim menargetkan pasokan senjata untuk Hizbullah.

Hizbullah bertempur di pihak Presiden Bashar Al-Assad selama perang sipil Suriah sedekade belakangan.

Organisasi ini juga pernah memerangi Israel pada 2006.

Hizbullah merupakan organisasi yang didukung Iran.

Tel Aviv menjustifikasi serangan-serangannya ke Suriah dengan menuduh keberadaan kelompok milisi pro-Iran di perbatasan utaranya membahayakan Israel.

Baca Juga: Pemimpin Hizbullah Lebanon: Kami Punya 100.000 Pejuang!

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Deni-Muliya

Sumber : Associated Press


TERBARU