> >

Sepotong Harapan: Kremlin Pertimbangkan Jalur Diplomatik untuk Krisis Ukraina

Kompas dunia | 15 Februari 2022, 09:04 WIB
Prajurit Ukraina mensurvei daerah yang terkena dampak dari peluru yang mendarat dekat dengan posisi mereka di garis depan di luar Popasna, Ukraina timur, Senin, 14 Februari 2022. Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov menyarankan Presiden Vladimir Putin untuk terus berdialog dengan Barat tentang tuntutan keamanan Moskow. Pernyataan ini merupakan sinyal dari Kremlin bahwa pihaknya bermaksud untuk melanjutkan upaya diplomatik. (Sumber: AP Photo/Vadim Ghirda)

Para pejabat AS mengatakan militer Rusia masih melanjutkan persiapan serangan di sepanjang perbatasan Ukraina. Seorang pejabat pertahanan AS mengatakan sejumlah kecil unit darat Rusia telah bergerak keluar dari area berkumpul selama beberapa hari terakhir. 

Mereka mengambil posisi lebih dekat ke perbatasan Ukraina, di tempat yang akan menjadi titik keberangkatan jika Putin melancarkan invasi.

Sementara itu, para pemimpin Eropa memiliki pandangan yang relatif seragam, yaitu untuk mencegah invasi.

Pada perjalanan diplomatik terakhir, kanselir Jerman mengatakan tidak ada alasan yang masuk akal untuk pengerahan lebih dari 130.000 tentara Rusia di perbatasan Ukraina di sebelah utara, selatan dan timur. Kanselir Jerman mendesak agar dilakukan lebih banyak dialog.

Baca Juga: AS: Lebih dari 130.000 Tentara Rusia Sudah Disiapkan di Dekat Ukraina

Sedangkan Perdana Menteri Inggris mengatakan Eropa sedang di tepi jurang. Namun dia menambahkan, masih ada waktu bagi Presiden Putin untuk "mundur dari tepi jurang".

Sementara itu Menteri Luar Negeri Prancis, Jean-Yves Le Drian, mengatakan kepada televisi Prancis bahwa semua elemen telah siap untuk menghadapi serangan Rusia yang kuat, tetapi tidak ada yang menunjukkan bahwa Putin telah memutuskan untuk meluncurkan serangan.

 

Penulis : Tussie Ayu Editor : Purwanto

Sumber : Associated Press


TERBARU