> >

Taliban Rayu Dosen-Dosen yang Hengkang ke Luar Negeri untuk Pulang, Diajak Bangun Negara

Kompas dunia | 11 Februari 2022, 20:47 WIB
Pemerintah Afghanistan menerapkan pemisahan antara mahasiswa dan mahasiswi di ruang kelas perguruan-perguruan tinggi. Pada Kamis (10/2/2022), pemerintah Afghanistan di bawah Taliban membujuk dosen-dosen yang telah meninggalkan negara itu untuk pulang. (Sumber: Ariana News)

Pada 2 Februari 2022 lalu, sejumlah universitas negeri di Afghanistan memulai kembali aktivitas pendidikan untuk mahasiswa dan mahasiswi.

Ini merupakan pertama kalinya perempuan dapat mengikuti kuliah sejak Taliban kembali berkuasa, dan hanya sejumlah kecil yang kembali ke kampus.

“Aku merasa sangat cemas dan Taliban menjaga gedung saat kami tiba, tapi mereka tidak mengganggu kami,” tutur Rana, seorang mahasiswi di Kandahar, kepada BBC.

“Banyak yang terasa normal, seperti sebelumnya. Perempuan dan laki-laki berada dalam satu kelas karena universitas kami kecil - laki-laki duduk di depan dan kami duduk di belakang.”

Taliban mengatakan tidak keberatan dengan hak kaum perempuan untuk mendapatkan pendidikan.

Tapi pejabat-pejabat pemerintah menginginkan mahasiswa dan mahasiswi dipisah, kurikulum berdasarkan prinsip Islam, dan mewajibkan pelajar perempuan mengenakan hijab.

Baca Juga: Di Afghanistan, Lonjakan Covid-19 Varian Omicron Hantam Sistem Kesehatan yang Sudah Runtuh

 

Penulis : Edy A. Putra Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Ariana News/BBC


TERBARU