> >

WHO: Kasus Covid-19 Global Turun 17% Pekan Lalu, Kematian Turun 7%

Kompas dunia | 9 Februari 2022, 17:53 WIB
Ilustrasi. Sepasang warga London memenuhi kawasan belanja papan atas Regent Street hari Minggu, 28 November 2021. Pada 8 Februari 2022, WHO mengumumkan angka per pekan kasus baru Covid-19 secara global menurun.  (Sumber: AP Photo/Alberto Pezzali)

JENEWA, KOMPAS.TV - Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyebut kasus Covid-19 global menurun hingga 17% pekan lalu dibanding pekan sebelumnya. Sedangkan tingkat kematian menurun sejumlah 7%.

Keterangan tersebut termuat dalam laporan epidemiologis mingguan WHO yang dirilis pada Selasa (8/2/2022).

Sejak 31 Januari hingga 6 Februari, tercatat lebih dari 19 juta kasus Covid-19 baru dan kurang dari 68.000 kematian.

Namun, para ahli mengingatkan, angka ini bisa jadi jauh di bawah angka sebenarnya.

Dari enam kawasan yang ditetapkan WHO, hanya kawasan Mediterania yang melaporkan peningkatan kasus, yakni sejumlah 36%. Peningkatan kasus yang cukup menyita perhatian terjadi di Afghanistan, Iran, dan Yordania.

Di kawasan Amerika, kasus per pekan turun sejumlah 36%. Kasus Covid-19 di negara paling terdampak, Amerika Serikat, turun 50% dibanding pekan sebelumnya.

Baca Juga: WHO: Eropa Memasuki "Endgame" untuk Mengakhiri Pandemi

Platform pelacakan virus WHOM GISAID melaporkan bahwa kini varian Omicron semakin dominan, hampir 97% dari total kasus positif. Sedangkan sekitar 3% merupakan varian Delta.

“Prevalensi varian Omicron meningkat secara global dan kini telah terdeteksi di hampir semua negara,” kata pernyataan WHO.

“Namun, banyak negara yang mula-mula melaporkan peningkatan kasus karena varian Omicron kini melaporkan penurunan total kasus baru sejak awal Januari 2022,” imbuh pernyataan tersebut.

WHO sendiri mengakui data masih terbatas untuk mengetahui efektivitas vaksin terhadap varian Omicron. Mereka memperkirakan, tingkat proteksi seri vaksin Covid-19 awal telah berkurang terhadap infeksi, gejala, dan penyakit parah dari varian Omicron.

Kendati demikian, vaksin disebut bekerja paling efektif sebagai pencegah varian Omicron menimbulkan gejala parah.

WHO menyebut dosis booster dapat menambah efektivitas vaksin hingga lebih dari 75% bagi vaksin yang datanya sudah tersedia. Namun, tingkat efektivitas akan menurun setelah tiga sampai enam bulan setelah penyuntikan.

Baca Juga: WHO Prihatin 500.000 Orang Meninggal Akibat Covid-19 Sejak Varian Omicron Muncul


 

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Associated Press


TERBARU