> >

Dituduh akan Jadi Pemimpin Pro-Rusia di Ukraina, Seorang Politikus Ukraina Tuntut Inggris Minta Maaf

Kompas dunia | 7 Februari 2022, 10:07 WIB
Politisi Ukraina, Yevhen Murayev menuntut Inggris minta maaf setelah dituduh akan menjadi pemimpin Pro-Rusia yang direncanakan Kremlin di Ukraina. (Sumber: Kyiv Post)

KIEV, KOMPAS.TV - Politikus Ukraina, Yevhen Murayev, menuntut Inggris meminta maaf atas tuduhan mengenai dirinya bakal jadi pemimpin Pro-Rusia di negaranya.

Ia juga meminta Inggris mencabut tuduhan yang dialamatkan kepada dirinya tersebut.

Murayev, 45 tahun, menegaskan tuduhan yang dibuat Kantor Departemen Luar Negeri Inggris kepada dirinya adalah palsu.

Ia menegaskan tuduhan Inggris itu memberikan dampak yang merusak bagi dirinya.

Baca Juga: Ukraina Tak Percaya Rusia Akan Segera Menyerang, Padahal AS Sudah Berikan Peringatan

Dikutip dari Sky News, ia telah menerima ancaman kematian dan beberapa protes terjadi di depan kantornya, sebuah stasiun TV.

Para demonstran pun meminta agar stasiun TV tersebut ditutup.

“Saya selalu berpikir seseorang tidak bersalah sampai terbukti sebaliknya,” ujar Murayev, Minggu (6/2/2022).

Ia pun mengatakan tidak ada pejabat keamanan Inggris atau Ukraina yang berbicara dengannya mengenai klaim tersebut, atau menawarkan bukti apa pun untuk mendukungnya.

“Sangat sulit membayangkan pemerintahan yang pro-Rusia akan dijalankan oleh seseorang yang disanksi Rusia untuk empat tahun sekarang ini, yang dilarang masuk Rusia dan asetnya di sana dibekukan,” katanya.

Penulis : Haryo Jati Editor : Purwanto

Sumber : Sky News


TERBARU