> >

Bantah Donald Trump, Mantan Wakilnya Sebut Hasil Pilpres 2020 Tak Dapat Dibatalkan

Kompas dunia | 5 Februari 2022, 11:46 WIB
Mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump saat berbicara tentang kekerasan senjata di Bedminster, New Jersey, AS, Rabu (7/7/2021). (Sumber: AP Photo/Seth Wenig)

FLORIDA, KOMPAS.TV - Mantan Wakil Presiden Amerika Serikat (AS) Mike Pence membantah pernyataan mantan Presiden Donald Trump yang menyebutnya dapat membatalkan hasil Pemilihan Presiden (Pilpres) 2020.

Pada Jumat (4/2/2022), Pence yang merupakan mantan Wakil Presiden AS, mematahkan klaim Trump bahwa dirinya dapat membatalkan hasil Pilpres 2020 dan menghentikan Joe Biden menjadi Presiden AS, tahun lalu.

Dalam bantahannya yang paling kuat, Pence mengatakan ia tak memiliki hak untuk membatalkan hasil Pilpres.

Ucapan Pence ini merespons komentar Trump pada Minggu (30/1/2022) yang menyebut Pence dapat membalikkan hasil Pilpres jika ia mau.

Baca Juga: Terjebak 2 Bulan di Kabin karena Badai Salju, Pasangan Ini Diselamatkan saat Makanan Mulai Habis

Trump secara salah mengklaim bahwa Pilpres AS 2020 lalu dimenangi olehnya namun telah dicuri Biden.

Beberapa hari kemudian, Trump meminta komite yang mengivestigasi kerusuhan di Gedung Capitol untuk memeriksa Pence, alih-alih para perusuh.

“Presiden Trump salah. Saya tak memiliki hak untuk membatalkan hasil pemilihan. Lembaga kepresidenan adalah milik rakyat Amerika, dan hanya rakyat Amerika,” katanya di Florida dikutip dari BBC.

“Dan (Wakil Presiden saat ini) Kamala Harris tak memiliki hak untuk mambatalkan hasil pemilihan saat kami mengalahkan mereka pada 2024,” tambahnya.

Trump sendiri masih memiliki kekuatan yang besar di Partai Republik untuk Pilpres 2024.

Bahkan Partai Republik pada Mei lalu, telah melakukan voting untuk menurunkan anggota Kongres, Liz Cheney, dari posisi kepemimpinannya.

Menurut mereka, kritik Cheney kepada Trump akan menghalangi partai fokus untuk Pilpres berikutnya.

Baca Juga: Viral Video Donald Trump Dibunuh Iran dengan Serangan Drone saat Main Golf, Apa Benar?

Republik juga mengecam Cheney serta anggota Kongres, Adam Kinzinger, dan menuduh mereka telah membantu menganiaya warga biasa yang terlibat dalam wacana politik yang sah.

Cheney dan Kinzinger menjadi bagian dari anggota Kongres yang menginvestigasi kerusuhan di Gedung Capitol pada 6 Januari 2021 lalu.

Para pendukung Trump menyerbu Gedung Capitol saat anggota Kongres bertemu untuk mengonfirmasi kemenangan Joe Biden dalam Pilpres 2020.

Pada kerusuhan tersebut, empat orang dilaporkan tewas, dan seorang polisi yang dua kali mengalami stroke saat menjaga gedung, tewas di kemudian hari.

Penulis : Haryo Jati Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : BBC


TERBARU