AS Ungkap Cara Rusia Membuat Alasan Palsu untuk Benarkan Serangan ke Ukraina
Kompas dunia | 4 Februari 2022, 09:10 WIBWASHINGTON, KOMPAS.TV - Amerika Serikat (AS) menegaskan Rusia berencana membuat alasan palsu untuk benarkan serangan ke Ukraina.
Pejabat AS mengungkapkan Rusia akan menyalahkan militer Ukraina untuk serangan kepada kelompok separatis yang mereka dukung, atau ke Rusia sendiri.
Salah satu yang dikabarkan bakal dilakukan Rusia adalah membuat dan merekam film sebuah serangan palsu.
Rekaman film itu akan diisi dengan sejumlah gambar ledakan yang menunjukkan adanya korban tewas.
Baca Juga: WHO: Eropa Memasuki "Endgame" untuk Mengakhiri Pandemi
Dikutip dari BBC, pejabat senior AS mengungkapkan operasi tersebut direncanakan oleh Badan Keamanan Rusia.
Ia mengungkapkan adanya rekaman korban jiwa dari masyarakat sipil di Donbas, sebelah timur Ukrina, demi menimbulkan kemarahan terhadap otoritas Ukraina.
Pejabat tersebut mengungkapkan, dengan begitu serangan ke Ukraina bisa dibenarkan.
Menurutnya rencana tersebut melibatkan pementasan dan pembuatan film serangan palsu.
Pejabat AS itu mengatakan rekaman film itu akan menunjukkan adanya banyak jasad dan tempat-tempat yang hancur.
Baca Juga: Tak Kirim Pasukan AS ke Ukraina, Biden Malah Tambah 2.000 Tentara di Polandia dan Jeman
Selain itu akan ada peralatan palsu militer Ukraina, drone buatan Turki dan aktor yang akan bermain sebagai pelayat berbahasa Rusia.
Tetapi pejabat itu menegaskan bahwa ini menjadi salah satu dari opsi yang akan dilakukan Rusia.
Ia juga menegaskan mempublikasikan hal ini sebagai usaha untuk menghalangi Rusia dari tindakan yang dimaksudkan.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Inggris, Liz Truss mengatakan intelijen AS adalah bukti yang jelas dan mengejutkan dari agresi Rusia yang tak beralasan.
Selain itu, ia juga menyebutnya sebagai aktivitas licik untuk mengacaukan Ukraina.
“Niat berperang menuju negara demokratis yang berdaulat ini sama sekali tidak dapat diterima dan kami mengutuknya sekuat tenaga,” ujar Truss.
Baca Juga: Jumlah Pasukan Rusia di Belarusia Terbesar Selama 30 Tahun Terakhir, NATO Ungkap Keprihatinan
“Inggris dan sekutu kami akan terus mengekspos dalih dan propaganda Rusia serta menyerukan apa adanya,” tambahnya.
Rusia membantah mereka akan melakukan apa yang disebut AS sebagai operasi Bendera Palsu tersebut.,
“Ini bukan janji pertama dari jenisnya (merilis rincian tentang provokasi Rusia). Hal yang sama juga sempat dikatakan sebelumnya, tetapi tak ada yang benar-benar terjadi,” kata Juru Bicara Kremlin, Dmitry Peskov.
Hal yang sama diungkapkan Duta Besar Rusia untuk Uni Eropa, Vladimir Chizhov, yang menegaskan Moskow tak merencanakan adanya operasi Bendera Palsu untuk menginvasi Ukraina.
Penulis : Haryo Jati Editor : Gading-Persada
Sumber : BBC