China Tunjukkan Dukungan ke Rusia di PBB, Sebut Tak Akan Ada Perang dengan Ukraina
Kompas dunia | 3 Februari 2022, 10:05 WIBNEW YORK, KOMPAS.TV - China menunjukkan dukungan ke Rusia pada pertemuan Dewan Keamanan (DK) PBB, Senin (31/1/2022).
Duta Besar China untuk PBB, Zhang Jun menyebut tak ada dasar bahwa perang antara Rusia dan Ukarina akan terjadi.
China dan Rusia telah menolak pertemuan terbuka DK PBB di Ukraina.
Pertemuan itu akan dilakukan setelah 10 anggota DK PBB lainnya memberikan suara mendukung.
Baca Juga: Istri Kim Jong-Un Muncul Lagi setelah 5 Bulan Hilang, Kedatangannya Disambut Sorak Kegembiraan
China menentang pertemuan DK PBB yang telah diminta oleh Amerika Serikat (AS).
Pada suratnya yang bertanggal 27 Januari, AS mengirimkan surat kepada Presiden Dewan Keamanan, mengklaim penumpukan pasukan Rusia di perbatasan Ukraina menjadi ancaman bagi keamanan dan perdamaian internasional.
Namun, Zheng Jun mengatakan China tak setuju dengan pernyataan AS itu.
“Akhir-akhir ini memang ada ketregangan terkait masalah Ukraina. Kami memperhatikan apa yang menjadi penyebab ketegangan. Sejumlah negara dipimpin Amerika Serikat mengklaim akan ada perang di Ukraina,” ujar Zheng Jun dilansir Xinhua.
“Rusia berulang kali menegaskan tak ada rencana melakukan aksi militer. Ukraina juga menegaskan tak perlunya terjadi perang. Di bawah itu semua, apa dasar dari negara yang khawatir akan terjadinya perang?” tambahnya.
AS, Ukraina, dan negara Eropa lainnya, begitu juga NATO melakukan berbagai kontak diplomatik dengan Rusia.
Menurut Zheng Jun, pihak-pihak terkait harus tetap berusaha menyelesaikan perbedaan mereka melalui dialog dan negosiasi.
Baca Juga: China Diyakini Bakal Paksa Reunifikasi dengan Taiwan Lewat Serangan Militer pada 2027
Ia menegaskan yang sangat dibutuhkan sekarang adalah diplomasi yang tenang bukan diplomasi megafon.
“China sekali lagi meminta semua pihak untuk tetap tenang, tak melakukan apa pun yang bisa menyebabkan meningkatnya ketegangan,” katanya
“Dan juga untuk menyelesaikan perbedaan mereka dengan benar melalui konsultasi dengan pijakan yang sama atas dasar saling menghormati dan mempertimbangkan masalah keamanan yang sah satu sama lain,” lanjutnya.
Ia pun menegaskan posisi China terkait masalah Ukraina konsisten.
Menurutnya, untuk menyelesaikan masalah ini diperlukan untuk kembali ke poin asli dari perjanjian Minsk yang baru.
Baca Juga: Direktur FBI Sebut Ancaman Komunis China ke Barat Semakin Berbahaya
Perjanjian yang disodorkan oleh Dewan Keamanan pada resolusi 2022, adalah merupakan dokumen politik dasar yang mengikat dan diakui semua pihak serta harus dilaksanakan secara efektif.
Zhang Jun pun menegaskan China mendukung segala upaya yang sejalan dengan arah dan semangat perjanjian ini.
Selain itu, ia berharap agar semua pihak terkait menunjukkan kesediaan positifnya untuk melaksanakan perjanjian tersebut.
Juga menyelesaikan perbedaan-perbedaan yang timbul dari pelaksanaan perjanjian itu melalui musyawarah dan dengan sungguh-sungguh mendorong pelaksanaannya.
Penulis : Haryo Jati Editor : Purwanto
Sumber : Xinhua