Dampak Krisis Iklim: Kekeringan Parah dan Kelaparan Ancam Jutaan Jiwa di Tanduk Afrika
Kompas dunia | 1 Februari 2022, 22:35 WIBADIS ABABA, KOMPAS.TV - Kawasan Tanduk Afrika diterpa kekeringan parah belakangan ini. Kekeringan parah diprediksi akan semakin menjadi pada 2022.
Dampak krisis iklim berupa naiknya temperatur dan tiga musim hujan yang tidak hadir berturut-turut menimbulkan guncangan iklim (climate shocks) yang mengancam jutaan jiwa.
Tiga negara di Tanduk Afrika, yakni Somalia, Kenya, dan Ethiopia telah melaporkan dampak mengerikan kekeringan yang menerpa negerinya.
Di Tanduk Afrika, para peternak susah payah menjaga hewan dan mereka sendiri tetap hidup. Bangkai binatang yang mati kelaparan bertebaran.
Baca Juga: Dampak Krisis Iklim: Gletser Afrika akan Sepenuhnya Mencair dalam Dua Dekade
Zaynab Wali, seorang warga Region Somali, Ethiopia mengaku belum pernah melihat kekeringan separah ini. Kepada tim dari UNICEF, ia mengaku perlu menghidupi tujuh anaknya di tengah kekeringan.
Menurutnya, pemerintah Ethiopia selalu mengirimkan makanan dan pakan ternak ketika kekeringan melanda lima tahun lalu. Kini, stok makanan menipis dan bantuan tak kunjung datang.
“Kami tidak punya cukup makanan untuk keluarga kami,” kata Zaynab.
Kekeringan parah menyebabkan lebih dari enam juta warga Ethiopia diperkirakan butuh bantuan kemanusiaan mendesak pada pertengahan Maret.
Sementara itu, Somali NGO Consortium menyebut lebih dari tujuh juta warga Somalia butuh bantuan segera. Mereka meminta donor internasional untuk memperbesar jumlah bantuan.
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Associated Press