Tak Kapok, Pelajar yang Terdampar di Afghanistan saat Taliban Berkuasa Ingin Berlibur ke Ukraina
Kompas dunia | 28 Januari 2022, 15:53 WIBLONDON, KOMPAS.TV - Pelajar Inggris yang sempat viral setelah ketakutan saat terdampar di Afghanistan saat dikuasai Taliban ternyata tak kapok atas pengalamannya.
Pelajar bernama Miles Routledge mengungkapkan keinginanya untuk berlibur ke Ukraina yang saat ini tengah dalam ketegangan kemungkinan terjadinya perang dengan Rusia.
Routledge memang secara terbuka mengungkapkan keinginannya untuk mengunjungi lokasi berbahaya di dunia.
Hal itulah yang kemudian membuatnya terdampar di Kabul Agustus lalu, dan untungnya bisa dievakuasi oleh tentara Inggris.
Baca Juga: Kartel Narkoba Kembali Tunjukkan Kesadisannya, Ancam Perburuan Manusia Telah Dimulai
Dilansir dari Daily Star, Routledge mengungkapkan rencananya di Ukrina, termasuk mengunjungi tiga lokasi yang oleh Kementerian Luar Negeri Inggris disarankan untuk tak dikunjungi.
Lokasi yang dimaksud adalah Kharkiv, Donetsk dan juga Krimea.
Ia pun mengungkapkan dirinya sebelumnya pernah berkunjung ke Ukraina dan pergi ke Chernobyl.
“Saya sebelumnya pernah ke Ukraina, jadi saya harap bisa melihat sesuatu yang baru,” katanya.
“Saya ingin melihat perang. Saya ingin melihat perasaan dari kedua pihak, opini mereka dan semoga saja yang bisa melihat titik kritis dari konflik ini,” ujarnya.
Perjalanan nekat yang dilakukan Routledge memang menimbulkan pro dan kontra, ada yang mendukung serta mengencamnya.
Tetapi, ia merasa hal itu bukanlah masalah besar untuknya.
Baca Juga: Hampir 80 Orang Tewas Disapu Badai Tropis Ana di Afrika Bagian Selatan
“Saya mengharapkan yang terbaik untuk mereka, tetapi mereka tak pernah menjadi audiens saya dan untuk setiap komentar pedas, di belakangnya adalah teman-teman saya dan saya makan popcorn serta menertawakan mereka,” ujarnya.
“Saya akan terus bepergian apa pun pendapat mereka. Saya bahkan akan kembali ke Afghanistan dan taka da yang bisa mereka perbuat,” ujarnya.
Ketegangan di Ukraina terjadi setelah Rusia menumpuk pasukannya hingga ratusan ribu tentara di perbatasan.
Hal itu membuat Barat berkeyakinan Rusia akan menginvasi Ukraina, meski Moskow telah membantah tuduhan tersebut.
Penulis : Haryo Jati Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Daily Star