Enam Tersangka Perampokan Spektakuler Perhiasan Bersejarah di Museum di Jerman Mulai Diadili
Kompas dunia | 28 Januari 2022, 14:36 WIBBERLIN, KOMPAS.TV - Enam anggota geng kriminal terkenal mulai menjalani pengadilan di Jerman hari Jumat (28/1/2022), seperti dilansir Straits Times, atas perampokan spektakuler di mana perhiasan bersejarah dari abad ke-18 dicuri dari museum negara di Dresden.
Para tersangka, 22 - 28 tahun, dituduh merampok dan membakar pada perampokan spektakuler di museum Green Vault di Istana Kerajaan Dresden pada 25 November 2019.
Sampai hari ini, masih belum ada jejak atas berbagai permata itu, termasuk pedang dengan gagang bertatahkan berlian dan penutup bahu yang berisi berlian putih Dresden 49 karat yang terkenal.
Saat mendakwa orang-orang itu tahun lalu, jaksa menggambarkan potongan-potongan museum sebagai "sangat penting dalam hal sejarah seni dan budaya".
Para perampok hanya membutuhkan waktu delapan menit, memutus aliran listrik dan menerobos masuk melalui jendela yang sebelumnya telah mereka rusak.
Dua pria bersenjata kapak kemudian menyerbu ke ruang pamer dan mencuri perhiasan sebelum melarikan diri dengan mobil, yang mereka bakar di tempat parkir bawah tanah.
Para pencuri mengambil 21 buah perhiasan dan barang berharga lainnya dari koleksi penguasa Saxon August the Strong, bertatahkan lebih dari 4.300 berlian.
Baca Juga: Setelah Diprotes, Museum di Israel Batalkan Penjualan Benda-Benda Seni Islam
Operasi Epaulette
Pakar asuransi mengatakan jarahan itu bernilai setidaknya €113,8 juta, dengan media Jerman menjulukinya sebagai pencurian seni terbesar dalam sejarah modern.
Namun, direktur koleksi seni negara bagian Dresden, Marion Ackermann, menolak memberi nilai pada barang-barang curian itu, dan menyebutnya "tak ternilai".
Aksi tersebut juga menyebabkan kerusakan museum dan tempat parkir mobil senilai sekitar satu juta euro.
Polisi menyisir rekaman CCTV untuk mengidentifikasi para tersangka, yang semuanya adalah anggota dari apa yang disebut "klan Remmo", sebuah kelompok besar geng yang terkenal terkait dengan kejahatan terorganisir di Jerman.
Investigasi itu diberi nama kode "Epaulette", yang dinamai seperti salah satu benda bersejarah yang dicuri. Epaulette sendiri adalah asesori kerajaah yang dikenakan di bagian bahu, bertatahkan intan permata yang berkilauan.
Tiga tersangka ditangkap setelah 1.600 polisi menggerebek 18 properti di Berlin pada November 2020.
Dua lainnya, saudara kembar yang disebut oleh polisi sebagai Mohammed dan Abdul Majed Remmo, sedang dalam pelarian selama beberapa bulan, tetapi masing-masing ditangkap pada Desember 2020 dan Mei 2021.
Seorang tersangka terakhir ditangkap musim panas lalu.
Baca Juga: Tak Pedulikan Perampokan karena Asyik Main Pokemon GO, 2 Polisi AS Dipecat
Koin emas
Geng Remmos sebelumnya terlibat dalam perampokan menakjubkan museum lainnya di jantung kota Berlin pada tahun 2017, ketika koin emas seberat 100kg dicuri.
Dua dari tersangka yang diadili untuk pencurian Dresden masih menjalani hukuman untuk remaja karena terlibat dalam pencurian koin emas, yang hingga saat ini juga tidak pernah ditemukan.
"Big Maple Leaf", dianggap sebagai koin emas terbesar kedua di dunia setelah koin satu ton Kanguru Australia, diambil dari Museum Bode yang bergengsi di Berlin.
Penyelidik pada tahun 2020 menargetkan keluarga Remmo dengan penyitaan 77 properti senilai total €9,3 juta, menuduh bahwa mereka dibeli dengan hasil dari berbagai kejahatan, termasuk perampokan bank tahun 2014.
Pengadilan Dresden, yang diperkirakan akan berlangsung hingga Oktober, sedang disidangkan di pengadilan anak-anak karena dua tersangka masih di bawah umur pada saat kejahatan itu terjadi.
Selain enam tersangka utama, empat pria lainnya sedang diselidiki atas dugaan membantu dan bersekongkol dengan menggambar TKP pencurian untuk para pelaku pada hari sebelumnya.
Didirikan oleh Augustus, Elector of Saxony, pada tahun 1723, Green Vault adalah salah satu museum tertua di Eropa.
Setelah Istana Kerajaan mengalami kerusakan parah dalam Perang Dunia II, museum tetap ditutup selama beberapa dekade sebelum dipulihkan dan dibuka kembali pada tahun 2006.
Para ahli memperingatkan peluang untuk mendapatkan kembali permata yang dicuri sangatlah kecil, dengan kemungkinan batu mulia itu akan dipotong dan dijual sejak terjadinya perampokan.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Kompas TV/Straits Times