Tak Percaya Covid-19 dan Rusak Masker Oksigen saat Dirawat, Aktivis AntiVaksin Tewas Terpapar Corona
Kompas dunia | 27 Januari 2022, 15:30 WIBROMA, KOMPAS.TV - Seorang aktivis antivaksin di Italia yang tak percaya Covid-19 dan sempat merusak masker oksigen saat dirawat, akhirnya tewas akibat terpapar virus Corona.
Pria bernama Luigi Cossellu itu dilaporkan dirawat di rumah sakit pada Minggu (16/1/2022).
Ia berulang kali membantah bahwa Covid-19 itu ada, dan terus menolak untuk divaksin.
Ketika tiba di Rumah Sakit Santa Maria Goretti di Latina, sebelah selatan Roma, dokter memeriksa kondisi pria 28 tahun itu dan menyadari bahwa ia terpapar virus Corona.
Baca Juga: 14 Orang Terinfeksi Omicron Subvarian "Siluman" di Thailand, Satu Orang Meninggal
Dikutip dari Daily Mail, mereka mendiagnosis pria itu dengan kegagalan pernapasan akut karena Covid-19.
Mereka pun kemudian memindahkannya ke bangsal perawatan intensif di hari kedua.
Namun, Cossellu kemudian menolak perawatan dan merusak masker oksigen miliknya.
Menurut Manajer Umum ASL Latina, Silvia Cavalli, dokter kemudian berhasil meyakinkannya untuk menggunakan masker oksigen.
Tetapi, hal itu rupanya sudah terlambat, karena kondisinya malah semakin memburuk.
Ia pun kemudian tewas akibat penyakit tersebut pada hari kelima ia dirawat di rumah sakit.
Menurut Kantor Berita Italia ANSA, ayah dari Cossellu, yang berusia 55 tahun dan juga seorang antivaksin, saat ini juga tengah dirawat di rumah sakit. Kabar ini dikonfirmasi oleh Silvia Cavalli.
Keduanya pun dilaporkan telah menolak untuk mendapatkan vaksinasi Covid-19.
Baca Juga: Kim Jong-Un Selalu Bawa Toilet Pribadi Kemana pun Ia Pergi, Ternyata Bagian dari Rahasia Negara
Dewan Kesehatan untuk Wilayah Lazio, Alessia D’Amato, menggunakan kematian Cossellu sebagai contoh dan meminta para orang muda untuk divaksin.
“Covid juga menimpa para pemuda dengan ganas. Vaksinasi sangat penting!” seru D’Amato.
Selain Cossellu, Italy24 melaporkan bahwa seorang aktivis antivaksin berusia 28 tahun yang tengah hamil juga tewas karena Covid-19 di Roma.
Perempuan itu dilaporkan tengah menjalani 31 pekan kehamilannya, namun tak divaksinasi.
Penulis : Haryo Jati Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Daily Mail