Misteri Jasad Bayi di Meksiko yang Diduga Dipakai Selundupkan Narkoba Mulai Terkuak, Mayat Dicuri
Kompas dunia | 24 Januari 2022, 20:54 WIBPUEBLA, KOMPAS.TV - Kota Puebla, Meksiko digegerkan penemuan mayat bayi di penjara dua pekan lalu. Jasad bayi tiga bulan itu diduga digunakan kartel untuk menyelundupkan narkoba ke penjara.
Insiden ini terjadi di penjara San Miguel, Puebla. Penjara itu dikenal overkapasitas dan diduga dikuasai napi yang bekerja sama dengan pejabat korup.
Reinserta, organisasi non-profit yang berfokus pada perlindungan anak-anak dari kekerasan, menduga itu adalah ulah kartel sebagai modus penyelundupan narkoba.
Reinserta pun mendesak pemerintah melakukan penyelidikan secara transparan.
Penemuan bayi tersebut kembali mengemukakan isu penjara yang menjadi pusat aktivitas kriminal di Meksiko. Penjara yang dikelola pemerintah, termasuk di San Miguel, diduga kuat “dikelola sendiri” oleh para napi.
Baca Juga: Kartel Meksiko Diduga Bunuh dan Pakai Jasad Bayi untuk Selundupkan Narkoba ke Penjara
Dugaan itu diperkuat dengan sederet sipir dan pejabat lapas yang terbukti korupsi atau menerima suap.
Gubernur Puebla Miguel Barbosa Huerta pun berjanji akan menuntaskan kasus serta menyebut “banyak hal buruk akan diungkap secara tuntas.”
Pada 23 Januari 2022, misteri penemuan bayi itu mulai menemui titik terang. Identitas korban sudah diketahui dan otoritas mengaku telah mengidentifikasi pelaku.
Kronologi penemuan jasad bayi di penjara Meksiko
Pada 10 Januari 2022, seorang tahanan di penjara San Miguel sedang mengais-ngais botol di tempat sampah. Ia kemudian menemukan mayat bayi dengan bekas operasi di perutnya lalu melapor ke otoritas.
Menurut laporan El Pais, penemuan mayat bayi itu pertama kali dilaporkan oleh surat kabar lokal, Econsulta pada 11 Januari 2022. Namun, kasus ini hampir terlupakan sebelum Reinserta memulai kampanye nasional untuk menuntut kasus itu dituntaskan.
Otoritas Puebla sendiri bungkam atas penemuan itu hingga setidaknya seminggu usai kejadian.
Kasus tersebut membuat pengelolaan penjara di Meksiko kembali disorot. El Pais melaporkan, isu korupsi dan kriminalitas di penjara negeri Meksiko bukanlah hal baru.
Penjara seperti San Miguel punya masalah kronis overkapasitas dan korupsi. Berbagai kalangan menuduhnya sebagai pusat peredaran narkoba dan perdagangan manusia.
Baca Juga: Ratusan Anggota Bela Diri Sipil Meksiko Janji Bantu Polisi Lawan Kartel Narkoba, Dipersenjatai AR-15
Geng kriminal yang menguasai penjara dilaporkan tetap bisa menjalankan bisnis dari balik jeruji. Mereka bahkan disebut bisa mengelola jejaring prostitusi sendiri.
Identitas bayi terungkap, mayatnya dicuri dari kuburan
Identitas bayi yang ditemukan di San Miguel terungkap dan pihak keluarga telah berbicara kepada media. Bayi itu diketahui bernama Tadeo, lahir pada 4 Oktober 2021.
Tadeo meninggal pada 5 Januari 2022 karena komplikasi penyakit pencernaan. Ia sempat menjalani enam kali operasi perut.
Orang tua Tadeo menguburkannya di wilayah Iztapalapa, Mexico City, sekitar 140 kilometer dari Puebla.
Orang tuanya mulai curiga usai menyimak pemberitaan jasad bayi yang ditemukan di penjara dengan bekas luka operasi perut. Usianya sama.
Sang ayah pun membongkar makam anaknya di Iztapalapa. Kuburannya kosong dan kecurigaannya kemudian terkonfirmasi: jasad Tadeo dicuri dan dibawa ke Puebla.
Pelaku teridentifikasi, pemerintah enggan transparan
Kejaksaan Negeri Puebla melaporkan bahwa tersangka pencurian dan pembuangan bayi Tadeo telah diketahui identitasnya, Minggu (23/1/2022). Namun, otoritas enggan membeberkan lebih jauh mengenai pelaku.
Sebagaimana diwartakan La Jornada, otoritas kejaksaan tidak membeberkan detail investigasi karena masih berlangsung dan bersifat rahasia.
Kejaksaan Puebla mengumumkan bahwa motif, identitas pelaku, dan modus pencurian bayi hingga membuangnya ke penjara akan diumumkan kemudian.
Akan tetapi, sejumlah pihak mengkritik otoritas yang dituding tidak transparan dalam kasus ini. Reinserta bahkan menuduh pemerintah mengancam pihak keluarga korban.
Menurut Direktur Reinserta Saskia Nino de Rivera yang melakukan kontak dengan keluarga, mereka diancam dan memutuskan untuk tidak berkomentar lebih lanjut kepada pers.
Sejumlah pihak pun menyoroti kasus ini dengan mengkritik pemerintah Meksiko. Pembuangan mayat Tadeo disebut sebagai konsekuensi dari korupsi dan impunitas yang menggerogoti Meksiko.
Baca Juga: Perang Kartel Narkoba di Meksiko, 11 Orang Tewas Penuh Luka Tembak
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Kompas TV