Tolak Kirim Senjata, Jerman Beri Bantuan Rumah Sakit Lapangan ke Ukraina
Kompas dunia | 22 Januari 2022, 17:03 WIB“Tidak ada hak veto Rusia untuk menjadi anggota NATO. Setiap negara berdaulat yang memiliki nilai-nilai yang sama dengan kita, bebas untuk mengajukan keanggotaan. Tetapi di luar garis merah ini, ada kesiapan dari Barat untuk berbicara dengan Rusia dan mempertimbangkan kepentingannya," kata Lambrecht, menjelaskan.
Baca Juga: NATO Tolak Tuntutan Rusia untuk Tarik Pasukan dari Rumania dan Bulgaria
Sementara itu, beralih ke Mali, konflik lain yang melibatkan Rusia, Lambrecht mengatakan bahwa Moskow tidak akan mencapai tujuannya hanya dengan mengerahkan tentara bayaran ke negara-negara Afrika Barat.
Mali merupakan pusat pemberontakan kelompok Islam yang dimulai di utara negara itu pada 2012 dan menyebar tiga tahun kemudian ke negara tetangga; Niger dan Burkina Faso.
Sejauh ini, Jerman memiliki sekitar seribu tentara yang ditempatkan di Mali sebagai bagian dari misi MINUSMA PBB.
Barat percaya bahwa beberapa ratus tentara bayaran Rusia dari Wagner Group dikerahkan di tengah dan utara negara tersebut.
"Moskow tidak akan berhasil membuat Barat melakukan tindak mundur semu secara otomatis, di mana ia tidak ingin melihat kami dengan mengirimkan tentara bayaran. Kami tidak akan menyerah, kami tidak akan membuatnya semudah itu bagi Rusia," kata Lambrecht.
Ternyata, Wagner Group menimbulkan kontroversi melalui kegiatannya di Suriah, Libya dan Republik Afrika Tengah, serta konflik di Ukraina Timur.
Rusia menyangkal adanya hubungan pemerintah dengan Grup Wagner, tetapi unit tersebut sering dikaitkan dengan Yevgeny Prigozhin, seorang pengusaha yang dekat dengan Presiden Vladimir Putin.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Deni-Muliya
Sumber : Kompas TV/Straits Times