Penyanyi Ceko yang Senang Kena Covid-19 Tewas, Putranya Kecam Kaum AntiVaksin yang Pengaruhi Ibunya
Kompas dunia | 21 Januari 2022, 15:22 WIBPRAHA, KOMPAS.TV - Penyanyi terkenal Ceko, Hana Horka yang juga antivaksin, meninggal karena Covid-19, pada akhir pekan lalu.
Putranya, Jan Rek, yang marah, mengecam kelompok antivaksin yang telah memengaruhi ibunya sehingga tidak mau divaksin Covid-19.
Horka meninggal di usia 57 tahun, Minggu (16/1/2022).
Rek mengungkapkan, ibunya percaya dengan pernyataan kelompok antivaksin bahwa terkena virus Corona akan membuatnya terhindar dari kewajiban vaksinasi.
Baca Juga: Kakek 63 Tahun Bobol Sekolah, Ternyata Ingin Ambil Barang yang Disita Guru 40 Tahun Lalu
Hal itu yang kemudian membuat Horka sempat merasa senang dan merayakan ketika dirinya terinfeksi Covid-19.
Rek pun menyalahkan para penganut antivaksin di Ceko atas kematian ibunya.
“Kalian mengambil ibu saya, yang mendasarkan semua argumennya berdasarkan pernyataan kalian,” tulisnya di Facebook seperti dikutip dari Daily Mail.
“Saya membenci Anda semua. Anda semua adalah sebuah kesia-siaan,” tambahnya.
Horka merupakan penyanyi utama dari kelompok music folk Ceko, Asonance.
Ia sempat mengumumkan dirinya tertular Covid-19 dan menyambut baik virus itu dalam sejumlah unggahan di media sosial.
Ia mengatakan dirinya senang terkena Covid-19, karena dengan begitu bisa mendapat kartu sehat, yang membuatnya bisa mengunjungi tempat yang dilarang tanpa bukti vaksinasi atau sembuh dari Covid-19.
“Saya merasa senang karena bisa kembali memulai hidup yang bebas seperti orang lain, dan kembali ke bioskop, berlibur ke sauna dan teater,” katanya.
Baca Juga: Inggris Bersiap jika Rusia Serang Ukraina, Pasukan Khusus Rahasia SAS Disiagakan
Rek menambahkan, meski ibunya tidak divaksinasi, dia tidak khusus menganut salah satu dari banyak teori konspirasi antivaksin.
“Filosofinya adalah, ia lebih memilih ide terinfeksi Covid-19, dibandingkan melakukan vaksinasi. Bukan karena adanya microchip atau sejenisnya,” tutur Rek.
Kasus harian Covid-19 di Ceko menunjukkan peningkatan pada Rabu (19/1/2022), dengan dilaporkannya 28.469 kasus baru.
Dilaporkan, hampir 37.000 orang tewas di negara itu sejak awal pandemi.
Penulis : Haryo Jati Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Daily Mail