Sensus Penduduk Kroasia Catat Jumlah Populasi Turun 10 Persen Dibanding Dekade Lalu
Kompas dunia | 15 Januari 2022, 04:59 WIBZAGREB, KOMPAS.TV — Sensus penduduk tahun 2021 di Kroasia menunjukkan jumlah total populasi 10 persen lebih sedikit dibandingkan dengan satu dekade lalu berdasarkan hasil awal yang dirilis pada Jumat (14/1/2022).
Melansir Associated Press, Lidija Brkovic dari kantor Statistik Nasional Kroasia menyebut sensus penduduk Kroasia tahun 2021 mencatat 3,8 juta warga, dibandingkan dengan 4,2 juta pada sensus penduduk sebelumnya tahun 2011.
“Dalam 10 tahun terakhir, jumlah penduduk berkurang 396.000 (orang),” kata Brkovic.
Penurunan tersebut mencerminkan masalah depopulasi di Kroasia, dan di tempat lain di wilayah Balkan, hasil dari kombinasi tingkat kelahiran yang rendah dan emigrasi ke negara-negara yang lebih makmur di Eropa Barat.
Pemerintah Kroasia menganggap masalah tersebut sebagai tantangan besar bagi masa depan negara itu.
"Sayangnya prognosis buruk telah terwujud. Penurunan jumlah populasi sama dengan kehilangan total populasi Kota Split dan Rijeka di Laut Adriatik," kata Lembaga penyiaran negara Kroasia HRT, Jumat (14/1).
Meskipun bergabung dengan Uni Eropa tahun 2013, Kroasia terseok-seok dalam upayanya menghidupkan kembali ekonomi yang hancur selama perang pada tahun 1992-95 setelah kemerdekaan negara itu dari bekas Yugoslavia.
Baca Juga: Sensus Portugal Catat Penurunan Populasi Paling Tajam dalam 50 Tahun Terakhir
Kroasia sebagian besar dihuni oleh orang Kroasia yang terdiri dari 90,4 persen populasi, sementara minoritas termasuk Serbia sebesar 4,36 persen, dan 21 etnis lainnya masing-masing kurang dari 1 persen populasi.
Sejarah demografi Kroasia ditandai dengan migrasi yang signifikan, termasuk kedatangan orang Kroasia di area pertumbuhan penduduk Hungaria dan berbahasa Jerman sejak penyatuan Kroasia dan Hungaria, serta bergabungnya Kekaisaran Habsburg, migrasi yang dipicu oleh penaklukan Utsmaniyah dan pertumbuhan populasi berbahasa Italia di Istria dan di Dalmatia selama pemerintahan Venesia di sana.
Setelah runtuhnya Austria-Hongaria, populasi keturunan Hungaria menurun, sedangkan penduduk yang berbahasa Jerman terpaksa atau dipaksa pergi setelah Perang Dunia II dan nasib serupa dialami oleh penduduk Italia.
Akhir abad ke-19 dan abad ke-20 ditandai dengan migrasi ekonomi skala besar ke luar negeri.
Baca Juga: Kroasia Resmi Beli 12 Jet Tempur Canggih Rafale Prancis
Tahun 1940-an dan 1950-an di Yugoslavia ditandai dengan migrasi internal di Yugoslavia, serta urbanisasi.
Migrasi signifikan terbaru terjadi sebagai akibat dari Perang Kemerdekaan Kroasia ketika ratusan ribu orang mengungsi.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Gading-Persada
Sumber : Associated Press