> >

Situasi Memanas, AS Tuding Rusia Siapkan Operasi Bendera Palsu demi Serang Ukraina

Kompas dunia | 15 Januari 2022, 06:20 WIB
Ilustrasi. Latihan strategis gabungan angkatan bersenjata Federasi Rusia dan Republik Belarus Zapad-2021 di tempat latihan Mulino di wilayah Nizhny Novgorod, Rusia, 11 September 2021. AS mengklaim Rusia menyiapkan operasi bendera palsu untuk menyerang Ukraina. (Sumber: Vadim Savitskiy/Russian Defense Ministry Press Service via AP, File)

WASHINGTON, KOMPAS.TV - Amerika Serikat menuding Rusia sudah menyiapkan sabotase terhadap Ukraina untuk melancarkan invasi. Agresi militer disebut bisa jadi dilakukan “antara pertengahan Januari dan pertengahan Februari.”

Washington menuduh Rusia menyiapkan operasi bendera palsu sebagai alasan invasi. Operasi bendera palsu yang dimaksud adalah tindakan mencari kambing hitam untuk membenarkan aksi Moskow.

“Kami punya informasi yang mengindikasikan Rusia sudah menyiapkan sekelompok agen untuk merampungkan operasi bendera palsu di timur Ukraina," kata Juru Bicara Gedung Putih, Jen Psaki dikutip The Guardian, Jumat (14/1/2022).

“Para agen ini terlatih dalam perang kota dan menggunakan bahan peledak untuk menyabotase pasukan proksi Rusia sendiri,” imbuhnya.

Baca Juga: AS Berencana Sanksi Putin, Rusia Ancam Kehancuran Hubungan Kedua Negara

Tuduhan ini muncul tak lama setelah negosiasi buntu antara petinggi NATO dan Rusia yang digelar di Jenewa, Brussel, dan Wina.

NATO mendesak Rusia menarik mundur 100.000 pasukan dari perbatasan Ukraina. Sedangkan Moskow meminta NATO tidak memasukkan Ukraina dan Georgia sebagai anggota. 

Keduanya sama-sama menolak tuntutan dan belum menemukan jalan tengah.

Tuduhan operasi bendera palsu juga dilontarkan oleh Juru Bicara Pentagon, John Kirby. “Rusia menyiapkan operasi yang didesain terlihat seperti serangan kepada penutur bahasa Rusia di Ukraina sebagai alasan untuk masuk (menyerang),” katanya.

Pejabat Washington juga mengeklaim Moskow menggencarkan kampanye disinformasi untuk menjustifikasi agresi. Menurut seorang pejabat AS, terdapat sekitar 3.500 unggahan di media sosial per hari yang menuduh Ukraina dan Barat berencana menyerang Rusia.

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Kompas TV


TERBARU