Perempuan di China Kencan Buta Pertama ke Rumah Gebetan, Tidak Bisa Pulang Karena Lockdown Mendadak
Kompas dunia | 13 Januari 2022, 08:36 WIB
BEIJING, KOMPAS.TV - Bayangkan kencan pertama di rumah calon pacar namun tidak bisa pulang berhari-hari karena pemberlakuan lockdown?
Itu terjadi pada seorang wanita di China yang blog videonya tentang lockdown di seluruh kota selama kencan buta menjadi viral, seperti dilansir Straits Times, Rabu, (12/1/2022)
Lebih dari 100 kasus baru infeksi Covid-19 tercatat di kota Zhengzhou di China tengah sejak pekan lalu, saat China berjuang untuk menahan beberapa wabah lokal varian Delta dan Omicron.
Beberapa bagian kota tiba-tiba harus lockdown hari Rabu lalu (5/1/2022) ketika seorang wanita bermarga Wang sedang makan malam di rumah kencan butanya.
"Tepat setelah saya tiba di Zhengzhou, ada wabah Covid-19 dan diberlakukan lockdown di kawasan tempat saya bertemu pertama kali dengan gebetan saya, akibatnya saya tidak bisa pulang," kata Wang kepada The Paper yang berbasis di Shanghai pada Selasa (11/1/2022), menambahkan dia pergi ke sana selama seminggu untuk bertemu calon kekasihnya.
"Saya semakin tua sekarang, keluarga memperkenalkan saya ke 10 lelaki ... Kencan kelima ingin pamer keterampilan memasaknya dan mengundang ke rumahnya untuk makan malam."
Sejak itu, Wang memposting video pendek yang mendokumentasikan kehidupan sehari-harinya selama lockdown di rumah teman kencannya, yang menunjukkan teman kencannya memasak makanan untuknya, melakukan pekerjaan rumah tangga dan bekerja di laptopnya saat dia tidur, menurut klip yang diterbitkan oleh media lokal.
Baca Juga: Kasus Covid-19 Melonjak Jadi 20 Juta, China Lockdown Kota Ketiga setelah Xian dan Yuzhou
Sejauh ini tampaknya kisah cinta belum terbangun selama kencan mereka yang berkepanjangan, menurut Wang yang mengatakan dia mencari pasangan yang lebih bawel.
"Selain fakta bahwa dia pendiam seperti boneka kayu, segala sesuatu yang lain (tentang dia) cukup bagus," kata Wang kepada The Paper. "Meskipun makanannya biasa-biasa saja, dia masih mau memasak, yang menurut saya enak."
Wang tidak mengungkapkan usia atau identitas lelaki dalam video tersebut.
Tagar terkait mengumpulkan lebih dari enam juta tampilan di situs media sosial mirip Twitter, yaitu Weibo pada hari Rabu.
Namun, Wang mengatakan lonjakan perhatian online baru-baru ini mendorongnya untuk menghapus video tersebut.
"Teman-teman telah meneleponnya dan saya pikir ini benar-benar mempengaruhi hidupnya, jadi saya menghapusnya untuk saat ini," katanya dalam sebuah video yang diposting Selasa yang dipublikasikan ulang secara luas di media lokal China.
"Terima kasih semuanya atas perhatian Anda... Saya harap wabah ini segera berakhir dan saudara perempuan saya yang lajang juga segera menemukan hubungan."
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Purwanto
Sumber : Kompas TV/Straits Times