Kapal Perang Jepang Berlayar di Zona Tambahan China di Laut China Selatan, Provokasi Beijing?
Kompas dunia | 12 Januari 2022, 21:40 WIBBaca Juga: Mahfud MD: Ketika Kapal-kapal China ke Laut Natuna, Presiden dan Saya Datang, Mereka Mundur Semua
Menurut analis dari Institut Nasional untuk Studi Pertahanan Jepang, operasi kapal perang itu 'terlalu berlebihan' jika disebut sebagai aksi 'kebebasan navigasi'.
“Saya yakin terlalu berlebihan jika menyebut semua ini suatu praktik ‘kebebasan navigasi’ seperti yang dilakukan angkatan laut AS. Pasalnya, kapal-kapal MSDF ada di perairan internasional di luar perairan teritorial yang diklaim China,” kata analis itu kepada South China Morning Post.
“Namun, meskipun ini sangat normal dari sudut pandang hukum, tentu ada pesan politis di balik pelayaran tersebut.”
“Akan mudah untuk menyimpulkan bahwa tujuannya demi menekan China dan saya kira Beijing akan memperhatikan hal ini,” pungkasnya.
Hal senada diutarakan Garren Mulloy, profesor hubungan internasional Universitas Daito Bunka Jepang. Ia ragu jika Tokyo berniat menentang klaim teritorial Beijing.
Menurutnya, satu-satunya negara yang mengirim kapal untuk menantang klaim teritorial China yang melampaui konvensi hukum laut hanyalah Amerika Serikat.
“Inilah apa yang disebut ‘lintas damai’, dan ini secara prinsip sama dengan ketika angkatan laut China menggunakan perairan internasional di antara pulau-pulau yang membentuk Okinawa,” kata Mulloy.
“Meskipun demikian, dengan melintas sedekat itu dengan pulau-pulau yang dikuasai China, jelas bahwa ada simbolisme yang dimaksudkan,” imbuhnya.
Pemerintah Jepang sendiri enggan berkomentar secara resmi mengenai operasi pelayaran tersebut.
Baca Juga: Pakar Hukum Internasional: Kapal China di Perairan Natuna akan Terus Ada Sampai Kiamat
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Vyara-Lestari
Sumber : SCMP