> >

Thailand Bantah Tutupi Wabah Demam Babi Afrika

Kompas dunia | 10 Januari 2022, 22:37 WIB
Seekor babi peliharaan mini di Bangkok mati karena infeksi demam babi afrika setelah dibawa pemiliknya untuk tes laboratorium, awal Desember 2021 di Universitas Kasetsart Thailand. Pemerintah Thailand hari Senin, (10/1/2022) membantah tuduhan bahwa mereka menutup-nutupi wabah demam babi Afrika. (Sumber: Straits Times)

Wabah demam babi dilaporkan di China dan sejumlah negara tetangga Thailand, termasuk Vietnam yang memusnahkan sedikitnya 230.000 babi tahun lalu. Angka itu naik tiga kali lipat dari 2020.

Pernyataan Sorravis muncul setelah pegiat terkemuka Srisuwan Janya pada Senin mengajukan keberatan ke kantor badan anti korupsi Thailand.

Ia menuding Sorravis dan dua menteri lainnya menyembunyikan wabah demam babi Afrika.

Universitas Kasetsart Thailand beberapa waktu lalu mengatakan bahwa laboratorium mereka bulan lalu menemukan penyakit tersebut pada babi piaraan yang mati, yang pertama di Thailand.

Konsorsium dekan dari 14 lembaga kedokteran hewan termasuk Universitas Kasetsart mengatakan, telah melayangkan surat kepada Sorravis awal Desember untuk memberi tahu soal temuan tersebut.

Akan tetapi, Sorravis mengaku tidak pernah melihat surat tersebut, namun akan mencarinya.

Pekan lalu otoritas mengatakan bahwa mengantisipasi pasokan babi yang lebih sedikit tahun ini dan mulai Kamis akan menunda ekspor babi hidup sampai 5 April.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Fadhilah

Sumber : Kompas TV/Antara


TERBARU