Ngamuk Raja Salman Disebut Teroris oleh Hizbullah, Arab Saudi: Mereka Ancaman bagi Negara Arab
Kompas dunia | 7 Januari 2022, 17:21 WIBRIYADH, KOMPAS.TV - Arab Saudi mengamuk setelah pemimpin mereka, Raja Salman disebut sebagai teroris oleh Hizbullah.
Mereka pun mengatakan bahwa kelompok pergerakan di Lebanon yang didukung Iran itu sebagai ancaman untuk negara Arab.
Hal itu diungkapkan oleh Duta Besar Arab Saudi di Beriut, Waleed Bukhari, Kamis (6/1/2022).
“Riyadh berharap partai-partai politik akan memprioritaskan kepentingan tertinggi Lebanon, dan mengakhiri hegemoni teroris Hizbullah atas setiap aspek negara,” ujarnya dikutip dari Times of Israel.
Baca Juga: Setelah UEA, Bahrain, dan Maroko, Israel Bidik Indonesia dan Arab Saudi untuk Normalisasi Hubungan
“Aktivitas teroris Hizbullah dan sikap militer regional mereka merupakan ancaman keamanan nasional negara Arab,” ujarnya.
Pernyataan Bukhari muncul setelah Hassan Nasrallah, pemimpin Hizbullah menggambarkan Raja Salman sebagai teroris.
Ia menuduh Arab Saudi mengimpor ektrimis Islam ketika berpidato di TV awal pekan ini.
Kedua pihak telah bersitegang setelah Saudi melakukan intervensi untuk menopang Pemerintah Yaman, melawan pemberontak yang didukung Iran pada 2015.
Bulan lalu, Hizbullah telah menolak klaim Arab Saudi bahwa pihaknya membantu serangan yang dilakukan pemberontak Houthi Yaman.
Baca Juga: Ikuti GPS, Sopir Ini Justru Bikin Truknya Tergelincir dan Tergantung di Tebing Setinggi 100 Meter
Pada akhir Oktober lalu, Arab Saudi menangguhkan hubungan diplomatik dengan Lebanon setelah penayangan pernyataan Menteri Informasi Lebanon saat itu yang mengkritik intervensi militer Saudi di Yaman.
Menteri Luar Negeri Arab Saudi mengatakan bukan hanya komentar Menteri, tetapi juga dominasi Hizbullah di Lebanon yang mendorong kerajaan untuk memutuskan hubungan.
Sejak intervensi koalisi di Yaman, Arab Saudi secara teratur telah menuduh Iran memasok senjata kepada Houthi, dan Hizbullah telah melatih para pemberontak.
Klaim itu pun langsung dibalas oleh Iran dan juga Hizbullah.
Penulis : Haryo Jati Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Times of Israel