> >

Ribuan Orang Ditahan di Kazakhstan, Presiden Nyatakan Tatanan Konstitusional Sudah Pulih

Kompas dunia | 7 Januari 2022, 14:08 WIB
Tentara siap tempur berjaga di Almaty, Kazakhstan pada 6 Januari 2022. Presiden Kazakhstan menyatakan tatanan konstitusional di seluruh negeri sudah pulih dan pasukan pemerintah memburu perusuh bersenjata. (Sumber: France24)

Dalam beberapa jam aliansi tersebut mengirim pasukan perdamaian, termasuk pasukan terjun payung Rusia dan unit militer dari anggota CSTO lainnya, dalam operasi militer besar pertamanya sejak didirikan pada 1999.

"Pasukan penjaga perdamaian ... dikirim ke Republik Kazakhstan untuk waktu yang terbatas, bertugas menstabilkan dan menormalkan situasi," kata CSTO dalam sebuah pernyataan, tanpa menyebutkan jumlah tentara yang terlibat.

Kementerian luar negeri Rusia mengatakan mereka melihat kerusuhan itu sebagai “upaya yang diilhami dari luar untuk merusak keamanan dan integritas” Kazakhstan.

Dalam kekerasan terburuk yang dilaporkan sejauh ini, polisi mengatakan puluhan orang "dilumpuhkan" dalam pertempuran semalam dengan pasukan keamanan di gedung-gedung pemerintah di Almaty.

Baca Juga: Unjuk Rasa Berdarah di Kazakhstan, Ini Fakta-Faktanya

Pengunjuk rasa di Almaty, Kazakhstan, yang awalnya memprotes kenaikan harga BBM kini juga menuntut liberalisasi politik (Sumber: Straits Times)

Kenaikan harga BBM

Para pejabat mengatakan lebih dari 1.000 orang terluka dalam kerusuhan itu, dengan hampir 400 dirawat di rumah sakit dan 62 dalam perawatan intensif.

Protes menyebar ke seluruh negara berpenduduk 19 juta minggu ini dalam kemarahan atas kenaikan harga bahan bakar gas cair (LPG) Tahun Baru.

Tokayev mencoba untuk mencegah kerusuhan lebih lanjut dengan mengumumkan pengunduran diri kabinet pada Rabu pagi, tetapi protes terus berlanjut.

'Sebuah Revolusi'

Pemerintah Kazakhstan langsung mengumumkan keadaan darurat nasional hingga 19 Januari, dengan jam malam, pembatasan pergerakan, dan larangan pertemuan massal setelah kerusuhan meluas ke seluruh negeri.

Pemerintah membuat konsesi lain pada hari Kamis, menetapkan batas harga bahan bakar baru selama enam bulan, dengan mengatakan langkah-langkah "mendesak" diperlukan "untuk menstabilkan situasi sosial-ekonomi".

Sebagian besar kemarahan muncul diarahkan pada Nazarbayev, yang berusia 81 tahun dan telah memerintah Kazakhstan sejak 1989 sebelum menyerahkan kekuasaan kepada Tokayev.

Banyak pengunjuk rasa berteriak "Orang Tua Keluar!" mengacu pada Nazarbayev dan beberapa saksi mengkonfirmasi bahwa patung mantan pemimpin telah dirobohkan di kota selatan Taldykorgan.

Negara-negara Barat menyerukan agar semua pihak menahan diri, dengan juru bicara Departemen Luar Negeri AS Ned Price memperingatkan pasukan Rusia di Kazakhstan agar tidak mengambil kendali atas lembaga-lembaga negara.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Kompas TV/Straits Times/France24


TERBARU