Ditolak Masuk ke Australia, Djokovic Ditempatkan di Hotel Tempat Pencari Suaka dan Pengungsi
Kompas dunia | 7 Januari 2022, 06:35 WIBSeorang hakim federal akan menangani kasus ini minggu depan. Sedangkan seorang pengacara pemerintah setuju bahwa juara Australia Terbuka sembilan kali itu tidak boleh dideportasi sebelum diadakannya pengadilan.
“Saya merasa tidak enak sejak kemarin bahwa mereka menahannya sebagai tahanan. Tidak adil. Ini bukan manusia. Saya berharap dia menang," kata ibu Djokovic, Dijana, seperti dikutip dari The Associated Press.
"Mengerikan, (dia mendapatkan) akomodasi yang mengerikan. Dia tinggal di hotel imigrasi kecil, jika itu bisa disebut sebagai hotel," tambahnya.
Baca Juga: Olimpiade Tokyo 2020: Ambisi Novak Djokovic Raih Medali Emas dan Asa Golden Slam
Presiden Serbia Aleksandar Vucic mengatakan bahwa dia telah berbicara dengan Djokovic dan bahwa pemerintahnya meminta agar atlet tersebut diizinkan pindah ke rumah yang telah dia sewa dan tidak harus ditempatkan di hotel tersebut.
Ia mengeluhkan, Djokovic diperlakukan berbeda dengan pemain lain.
"Saya khawatir ‘pembunuhan’ berlebihan ini akan berlanjut. Ketika Anda tidak bisa mengalahkan seseorang, maka Anda melakukan hal-hal seperti itu," tambahnya.
Adapun Morrison mengatakan tanggung jawab ada pada pendatang untuk memiliki persyaratan yang tepat pada saat tiba di Australia.
Ia menolak anggapan bahwa Djokovic diperlakukan dengan tidak adil, namun dia mengakui bahwa pemain lain mungkin berada di Australia dengan jenis pengecualian medis yang sama.
"Salah satu hal yang dilakukan Pasukan Perbatasan adalah mereka bertindak atas dasar (informasi) intelijen untuk mengarahkan perhatian mereka pada pendatang potensial," katanya.
"Ketika Anda membuat pernyataan publik tentang (syarat) apa yang mereka miliki, dan apa yang akan mereka lakukan, maka mereka akan menarik perhatian kepada diri mereka sendiri."
“Siapa pun yang melakukan itu, apakah mereka selebriti, politisi, pemain tenis, mereka akan lebih banyak mendapatkan pertanyaan daripada orang lain yang datang sebelum Anda,” ujarnya.
Baca Juga: Novak Djokovic Juara Tunggal Putra Wimbledon, Samai Federer dan Nadal Raih 20 Gelar Grand Slam
Aplikasi pengecualian medis dari pemain, tim mereka, dan ofisial turnamen, diperiksa oleh dua panel ahli independen Australia.
Alasan pengecualian yang dapat diterima pemerintah Australia untuk tidak divaksin adalah karena kondisi kesehatan dan reaksi serius terhadap vaksin COVID-19 sebelumnya.
Terinfeksi COVID-19 dalam enam bulan sebelumnya juga dapat menjadi alasan pengecualian. Hal inilah yang tampaknya menjadi perselisihan antara otoritas federal dan negara bagian.
Bintang tenis itu dinyatakan positif terkena virus corona pada Juni 2020 setelah ia bermain dalam serangkaian pertandingan eksibisi yang ia selenggarakan tanpa jarak sosial di tengah pandemi.
Para kritikus mempertanyakan alasan apa yang bisa dimiliki Djokovic untuk pengecualian tersebut, sementara para pendukungnya berpendapat dia memiliki hak atas privasi dan kebebasan memilih.
Penulis : Tussie Ayu Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Associated Press