Taliban Akan Rekrut Pasukan Bom Bunuh Diri, Digunakan untuk Hadapi Ancaman ISIS
Kompas dunia | 6 Januari 2022, 16:06 WIBKABUL, KOMPAS.TV - Taliban dilaporkan akan secara resmi merekrut pasukan bom bunuh diri dan akan menjadi bagian dari tentara kelompok berkuasa di Afghanistan itu.
Pasukan bom bunuh diri itu akan digunakan Taliban untuk menghadapi ancaman ISIS yang kembali muncul.
Sebelum kembali berkuasa Agustus lalu, Taliban sempat menggunakan bom bunih diri untuk melawan Amerika Serikat (AS) tentara Afghanistan selama 20 tahun.
Kini Taliban ingin mengorganisir pasukan bom bunuh diri di seluruh negeri untuk bekerja di satu unit dan melindungi Afghanistan.
Baca Juga: Kisah Petinju-petinju Perempuan Irak yang Bertekad Pukul Jatuh Tabu Gender di Negaranya
Menurut Wakil Juru Bicara Taliban, Bilal Karimi, target utama mereka adalah ISIS, yang sudah melakukan lima kali serangan, selama Taliban berusaha mengkonsolidasi kekuasaan sejak AS hengkang dari negara itu, Agustus lalu.
Sebagian dari serangan yang dilakukan ISIS tersebut dilaksanakan dengan bom bunuh diri.
“Pasukan khusus termasuk para pencari syahid akan digunakan untuk operasi yang lebih canggih dan khusus,” kata Karimi melalui sambungan telepon dikutip dari NDTV.
Karimi menambahkan Taliban saat ini tengah berusaha membangun tentara yang kuat dan terorganisir untuk meningkatkan pertahanan di seluruh negara dan di perbatasan.
Baca Juga: Agen Rahasia Taliban Buang 3.000 Liter Minuman Keras di Kanal Kabul, Ada Apa?
Ia pun mengungkapkan bahwa pasukan bom bunuh diri akan menjadi bagian integral dari strategi tersebut.
Menurut Kepala Staf Taliban, Qari Fasihuddin, November lalu, sekitar 150.000 orang telah diundang untuk bergabung dengan militer.
Menurut Juru Bicara Taliban, Zabihullah Mujahed, perekrutan dilakukan setelah Taliban membersihkan jajaran militer untuk menghentikan pencarian dari rumah ke rumah untuk menyelesaikan masalah dengan lawan.
Kelompok itu juga mengatakan telah mulai mengidentifikasi dan menangkap kemungkinan penyusup ISIS dalam barisan mereka sendiri.
Penulis : Haryo Jati Editor : Desy-Afrianti
Sumber : NDTV