Polisi Nigeria Selamatkan 21 Anak Sekolah dari Penculikan Geng Bersenjata
Kompas dunia | 3 Januari 2022, 21:00 WIBABUJA, KOMPAS.TV - Aparat kepolisian Nigeria telah menyelamatkan 21 siswa dari penculikan geng bersenjata di wilayah barat laut negara itu. Ke-21 anak sekolah itu diselamatkan beberapa jam setelah diculik.
Wilayah barat laut Nigeria sendiri kerap diganggu kelompok bersenjata. Bandit acapkali menculik warga dan aparat sulit mencegahnya karena kalah jumlah.
Menurut juru bicara kepolisian, Muhammad Shehu, penculikan itu terjadi pada Jumat (31/12/2021).
Waktu itu, para siswa sedang bepergian bersama guru dari daerah Bakura ke sebuah sekolah Islam di Katsina yang berjarak sekitar 5 jam perjalanan bermobil.
Di tengah jalan, mereka dicegat kelompok bersenjata. Polisi pun segera merespons panggilan darurat dan menyelamatkan sedikitnya 21 siswa.
Akan tetapi, operasi polisi masih berlanjut mengingat masih banyak sandera di tangan kelompok bersenjata.
Baca Juga: Dari Problem Dana hingga Geng Bersenjata: Alasan Nigeria Sulit Rampungkan Program Vaksinasi
Menurut Shehu, aparat masih berupaya “menyelamatkan korban yang tersisa dan menangkap pelaku.”
Shehu tidak merinci berapa banyak sandera yang masih ditahan. Namun, jumlah sandera diperkirakan masih cukup banyak mengingat bandit menculik semua penumpang dari lima kendaraan.
Anak-anak sendiri kerap menjadi target penculikan kelompok bersenjata di barat laut Nigeria.
Warga wilayah rural di barat laut Nigeria umumnya jauh dari perlindungan aparat. Jumlah dan persenjataan aparat Nigeria kalah dari kelompok bersenjata di wilayah itu.
Setelah penculikan anak sekolah pada Jumat (31/12) lalu, militer Nigeria sendiri merespons dengan membombardir kamp-kamp bandit di negara bagian Zamfara.
“Kami akan mengejar setiap mereka (bandit bersenjata) sampai seluruh rakyat Nigeria merasa aman untuk beraktivitas sehari-hari,” kata Edward Gabkwet, seorang petinggi Angkatan Udara Nigeria.
Baca Juga: Jemaah Subuh di Nigeria Diserang Kelompok Bersenjata, 18 Orang Tewas
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Associated Press