> >

Gara-gara Genshin Impact, Seorang Ayah Kaget Punya Utang Kartu Kredit Lebih dari Rp286 Juta

Kompas dunia | 3 Januari 2022, 11:13 WIB
Ilustrasi kartu kredit. Soerang ayah di Singapura kaget mendapat tagihan kartu kredit senilai Rp286 juta setelah anaknya memainkan gim Genshin Impact. (Sumber: AP Photo)

SINGAPURA, KOMPAS.TV - Seorang ayah di Singapura kaget setelah diberitahu memiliki utang kartu kredit dengan nilai lebih dari 20.000 dolar AS atau setara Rp286 juta.

Hal itu berkaitan dengan 89 transaksi misterius atas namanya yang berkaitan dengan game online Genshin Impact.

Ternyata hal itu merupakan ulah dari putrinya yang masih berusia 18 tahun, yang memberi sejumlah barang di game tersebut dengan kartu kredit ayahnya.

“Awalnya saya pikir terjadi penipuan, tetapi perusahaan kartu kredit mengatakan adanya transaksi resmi, dan tak ada yang bisa saya lakukan,” ujar pria berusia 56 tahun itu dikutip dari Asia One.

Baca Juga: Jet Tempur Rusia Gempur Suriah, Hancurkan Stasiun Pompa Air Idlib

Ternyata tagihan itu berasal dari akun Grab putrinya yang berusia 18 tahun.

Akun tersebut tersambung dengan kartu kredit Lim dan dimaksudkan untuk menutupi biaya transportasinya.

Tapi tanpa diketahui Lim, putrinya telah menyambungkan dompet elektroniknya dengan gim online Genshin Impact.

Sang putri pun melakukan banyak pembelian dari Agustus hingga Oktober di gim tersebut untuk meningkatkan avatar-nya.

“Saya mengatakan kepadanya bahwa itu uang yang banyak. Satu tahun biaya sekolah jika ia belajar di universitas luar negeri,” tuturnya.

Baca Juga: Agen Rahasia Taliban Buang 3.000 Liter Minuman Keras di Kanal Kabul, Ada Apa?

“Ia menghabiskan banyak uang tanpa mengedipkan mata,” kata pria yang bekerja sebagai manajer produksi di perusahaan Jerman.

Cerita mengenai orang tua yang harus membayar tagihan yang disebabkan pengeluaran online anak-anak mereka menjadi sesuatu yang umum akhir-akhir ini.

Perusahaan yang berurusan dengan pembayaran digital sekarang telah memperingatkan orang tua untuk mengatur pemberitahuan di dompet elektronik mereka untuk mengawasi dan waspada terhadap pengeluaran anak-anak mereka.

Penulis : Haryo Jati Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Asia One


TERBARU