Buat Berita Bohong Tentang Covid-19, Twitter Politikus Pendukung Donald Trump Diblokir Permanen
Kompas dunia | 3 Januari 2022, 07:20 WIBWASHINGTON, KOMPAS.TV - Politikus pendukung Donald Trump yang juga anggota DPR AS, Marjorie Taylor Greene akun Twitter-nya telah diblokir permanen.
Hal itu terjadi setelah Greene terus membuat berita bohong mengenai Covid-19.
Greene mendapat hukuman tersebut dari Twitter, karena dianggap telah melakukan kesalahan keempat pada Agustus lalu.
Ketika itu akun Twitternya ditangguhkan selama sepekan karena mengatakan vaksin telah gagal.
Baca Juga: Belum Mau Divaksin, Pasangan Suami Istri di AS Meninggal karena Covid-19 di Hari yang Sama
Sedangkan pada Juli lalu, Greene menegaskan Covid-19, tak berbahaya bagi orang yang obesitas dan berusia di bawah 65 tahun.
Kenyataannya, Pemerintah AS mencatat nyaris 250.000 orang berusia 65 tahun tewas karena Covid-19, dari jumlah kematian 825.000.
Greene pun mengikuti jejak sosok yang dijunjungnya, Donald Trump, yang akun pribadinya di Twitter juga diblokir permanen.
Meski begitu, akun Twitter Greene sebagai anggota DPR tetap ada.
“Twitter adalah musuh Amerika dan tak bisa menerima kebenaran,” ujar Greene mengomentari pemblokiran akunnya.
Ia juga menuduh mikroblog tersebut berusaha menyelesaikan revolusi komunis, dengan melarang masyarakat berbicara kebenaran.
Greene yang merupakan perwakilan Republik dari Georgia di DPR, digeser dari dua komite Februari lalu, setelah dituduh menyebarkan kebencian dan konspirasi teori penuh kekerasan.
Baca Juga: Sudan Memanas, Perdana Menteri Abdalla Hamdouk Mengundurkan Diri
Saat itu, Pemimpin Senat Republikan, Mitch McConnell melabeli kesenangan Greene akan konspirasi teori sebagai kebohongan gila dan kanker bagi partai mereka.
Ia juga telah menimbulkan kontroversi dengan mempertanyakan apakah sebuah pesawat benar-benar menabrak Pentagon saat serangan teroris 9/11 pada 2001.
Ia juga tak menyesal menuduh bahwa penembakan di sekolah telah direkayasa.
Selain itu, juga mengklaim bahwa laser luar angkasa yang harus disalahkan atas kebakaran di California.
Penulis : Haryo Jati Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Sky News