> >

Belum Mau Divaksin, Pasangan Suami Istri di AS Meninggal karena Covid-19 di Hari yang Sama

Kompas dunia | 3 Januari 2022, 06:29 WIB
Alvaro dan Sylvia Fernandez, pasangan suami istri yang belum mau divaksin meninggal di hari yang sama setelah terinfeksi Covid-19. (Sumber: Sky News)

CALIFORNIA, KOMPAS.TV - Pasangan suami istri yang belum mau divaksin di Amerika Serikat (AS) meninggal di hari yang sama setelah terinfeksi Covid-19.

Alvaro dan Sylvia Fernandez dari Loma Linda, California, meninggal dengan perbedaan waktu tak sampai sejam pada 19 Desember lalu.

Alvaro, 44 tahun, sebelumnya sempat ragu untuk melakukan vaksinasi Covid-19, sehingga belum mendapat suntikan, sebelum akhirnya menunjukkan gejala penyakuit virus corona itu.

Istrinya, 42 tahun juga belum divaksinasi.

Baca Juga: Sudan Memanas, Perdana Menteri Abdalla Hamdouk Mengundurkan Diri

“Ia (Alvaro) ingin menunggu dan melakukan lebih banyak penilitian. Ia terus mencari informasi. Ia tak ingin percaya begitu saja apa yang ada di berita,” ujar saudari Alvaro, Alma Hernandez kepada NBC Los Angeles dikutip dari Sky News.

“Ini seperti pembuka mata bagi semua orang di keluarga saya, bahwa siapa pun yang belum divaksinasi seharusnya melakukannya,” kata Alma.

Ia mengungkapkan saudaranya itu mengalami beberapa masalah kesehatan, termasuk diabetes.

Alvaro dan Sylvia Hernandez telah bersama sejak sang istri berusia 15 tahun, dan menikah selama 25 tahun.

Keduanya dikaruniai empat orang anak, termasuk anak kembar berusia 17 tahun.

Baca Juga: Waspada, Lebih dari 87.500 Orang Meninggal Akibat Covid-19 di Rusia selama November 2021

Keduanya positif Covid-19 beberapa hari sebelum meninggal karena mengalami komplikasi karena virus tersebut.

“Saudara dan saudari ipar saya begitu dekat. Mereka adalah pasangan sejak SMA. Mereka bersama sejak ia (Sylvia) 15 tahun. Mereka tak bisa hidup satru sama lain,” ujar Salvador Fernandez, saudara Alvaro.

California memang mengalami peningkatan penerimaa rumah sakit karena Covid-19, yang meningkat sekitar 12 persen dan tujuh hari terakhir.

Namun, ini kurang dari setengah saat puncak di akhir musim panas dan seperlima tahun lalu, sebelum vaksin tersedia secara luas.

Penulis : Haryo Jati Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Sky News


TERBARU