> >

Kecam KDRT, Paus Fransiskus: Menyakiti Perempuan Sama dengan Menghina Tuhan

Kompas dunia | 2 Januari 2022, 09:00 WIB
Paus Fransiskus mengecam KDRT yang kerap terjadi pada Misa Tahun Baru di Vatikan, Sabtu (1/1/2021) dan menegaskan menyakiti perempuan sama dengan menghina Tuhan. (Sumber: AP Photo/Andrew Medichini)

VATIKAN, KOMPAS.TV - Pemimpin Katolik Dunia, Paus Fransiskus mengutuk tindak Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) yang menyasar pada perempuan.

Paus menegaskan jika ada yang berani menyakiti perempuan, perbuatannya tersebut telah menghina Tuhan.

Hal itu diungkapkan Paus pada khotbah-nya pada Misa di Vatikan saat Tahun Baru, Sabtu (1/1/2022).

“Karena seorang ibu memberikan kehidupan, dan perempuan menjaga dunia. Mari kita semua melakukan upaya yang lebih besar untuk mempromosikan ibu dan melindungi perempuan,” tuturnya dikutip CNN.

Baca Juga: NASA Desak AS dan Rusia yang Saling Bersitegang untuk Kerja Sama demi Aliansi Luar Angkasa

“Betapa banyak kekerasan ditujukan terhadap perempuan! Cukuo! Menyakiti seorang perempuan berarti menghina Tuhan,” tambah Paus.

Misa tersebut menjadi yang pertama kalinyua sejak 2019, Paus menyampaikan Khotbah Tahun Baru.

Tahun lalu ia absen dari melakukannya karena mengalami masalah kesehatan, yaitu linu pinggul.

Paus menandai apa yang disebut Vatikan sebagai Hari Perdamaian Dunia, di mana para Paus menyampaikan Pidato sejak 1968.

Baca Juga: Kim Jong-Un Disebut Gunakan Tubuh Pengganti sehingga Terlihat Kian Kurus, Apa Benar?

Dalam Khotbah Natal-nya pekan lalu, Paus merenungkan pandemi Covid-19, dampaknya terhadap hubungan social dan kecenderungan menarik diri.

Selain itu pandemi juga membuat setiap orang melakukan semuanya sendiri, berhenti bertemu orang lain dan tidak lagi melakukan sesuatu bersama-sama.

Dalam pesan yang sama, Paus juga mengungkapkan bahwa dunia telah begitu terbiasa dengan tragedi besar, sehingga masyarakat pun tak memperhatikannya lagi.

Paus juga menyerukan diakhirinya konflik di Timur Tengah dan Afrika, serta menyebut beberapa tempat seperti Suriah, Yaman, Irak, Lebanon, Sudan dan Ethiopia.

Penulis : Haryo Jati Editor : Purwanto

Sumber : CNN


TERBARU